Foto: LKPP menggelar acara Optimalisasi Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Pemberdayaan UMKK pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah melalui Katalog Elektronik pada Jumat 9 Agustus  2024, Mercure Resort Sanur, Denpasar.

Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya (ARW) mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan koperasi (UMKK) untuk masuk katalog elektronik atau e-katalog sehingga bisa juga terlibat aktif mengakses berbagai peluang dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Namun Agung Rai Wirajaya mengingatkan bahwa menjaga kualitas produk tetap menjadi prioritas utama.

Hal itu disampaikan saat dirinya hadir menjadi keynote speaker dalam Acara Optimalisasi Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Pemberdayaan UMKK pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah melalui Katalog Elektronik yang diselenggarakan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) pada Jumat 9 Agustus  2024, Mercure Resort Sanur, Denpasar dengan melibatkan para pelaku UMKK Kota Denpasar.

Lebih lanjut Agung Rai Wirajaya mengingatkan bahwa meskipun produk UMKK telah berhasil masuk ke dalam e-katalog, penting untuk memastikan kualitas dan kuantitas tetap terjaga, terutama ketika produk tersebut dibutuhkan di daerah-daerah yang jauh. Menurutnya, ini sangat penting untuk keberlangsungan usaha UMKK di masa depan, sehingga mereka dapat terus bersaing di e-katalog.

“Ketika sudah masuk, jangan sampai seperti apa yang disampaikan tadi, ketika dibutuhkan oleh kabupaten di tempat yang jauh, biasanya produknya menghasilkan lima, perlu banyak, jangan sampai menyerah. Ini sangat penting bagi kelangsungan ke depan, utamanya di UMKK yang bisa dimanfaatkan sekarang masuk di e-katalog,”kata Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI ini.

Terkait dengan penggunaan e-katalog yang belum maksimal di pemerintah kabupaten/kota di Bali, Agung Rai Wirajaya mengungkapkan bahwa informasi yang telah disampaikan diharapkan dapat mendorong pemerintah daerah untuk lebih aktif dalam memanfaatkan pengusaha lokal. Ia menekankan pentingnya inisiatif dari pemerintah kabupaten/kota untuk memberikan kesempatan kepada UMKK dan membangun ekosistem bisnis di wilayah mereka.

Politisi senior PDI Perjuangan asal Peguyangan, Denpasar itu berharap agar lebih banyak usaha lokal yang terlibat. ” Apakah itu dalam bentuk limestone atau mungkin seperti jasa catering, kalau di Bali kan sudah banyak sekali di luar, tapi kenapa tidak ditarik untuk ikut serta, jangan yang satu itu-itu saja,” pungkas wakil rakyat yang sudah empat periode mengabdi di DPR RI memperjuangkan kepentingan Bali ini.

Sementara itu, Deputi Bidang Hukum dan Penyelesaian Sanggah LKPP Setya Budi Arjanta mengatakan bahwa akan ada dampak nyata dari kegiatan ini. Ia menjelaskan bahwa tidak hanya akan ada peningkatan tayangan produk di e-katalog, tetapi juga peningkatan jumlah pembelian. LKPP akan terus memantau hasilnya dan memastikan bahwa kekosongan atau jumlah penyedia yang rendah akan segera diatasi dengan menambah penyedia yang diperlukan.

“Nanti ini ada dampaknya, banyak yang tayang, banyak yang dibeli sehingga benar-benar tidak hanya seminar saja. Outputnya nanti kita akan monitor terus. Yang kosong-kosong tadi atau yang di bawah 8 itu kita dampingi supaya segera ditambah penyedianya,” ujarnya.

Terkait dampak e-katalog terhadap pengusaha lokal, Arjanta menjelaskan bahwa pengalaman dari tahun 2021 menunjukkan bahwa katalog yang ditayangkan memang berdampak pada peningkatan pembelian, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah. Secara nasional, e-katalog berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Pengalaman yang 2021 itu dengan tayang katalog pasti dibeli sehingga ekonomi tumbuh di masing-masing daerah. Secara nasional dengan tayang katalog, kita dibeli Rp400 triliun, itu 1,7 pertumbuhan ekonomi, berkontribusi,” tuturnya.

Walikota Denpasar IGN Jaya Negara dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana mengapresiasi kegiatan dari LKPP ini yang diharapkan dapat bermanfaat besar bagi UMKK. Ditegaskan bahwa Pemkot Denpasar terus konsisten dan berkomitmen penuh utamakan penggunaan produk lokal.

“Kami baru sebulan lalu dapat penghargaan sebagai daerah yang paling banyak gunakan produk lokal,” ungkap Alit Wiradana.

Pemkot Denpasar mendukung penuh pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan koperasi (UMKK) sebagai tulang punggung perekonomian daerah.  Dan diharapkan dengan adanya katalog elektronik diharapkan dapat  buka akses luas bagi pelaku UMKK terlibat dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah daerah.

Pemkot Denpasar juga terus meningkatkan optimalisasi penggunaan produk dalam negeri dan pemberdayaan UMKK yang tentu membutuhkan sinergi semua pihak. (wid)