Heri T Putra

Harry T. Putra

SEMPAT jatuh bangun menekuni jualan soto ayam tak membuat Harry T. Putra patah semangat. Bahkan saat merebak isu flu burung, dimana ia terpaksa harus menutup usaha soto ayamnya di kawasan Tuban, Badung karena kesulitan mendatangkan ayam kampung hidup dari Surabaya. Namun tekadnya ingin melestarikan kuliner peninggalan tradisional tak menggoyahkan niatnya terus melanjutkan usaha soto ayam yang telah dirintisnya sejak tahun 1983 silam.

“Saya ingin tetap meneruskan soto ayam Surabaya yang merupakan warisan nenek moyang,” ujarnya saat ditemui di Warung Soto Ayam Surabaya (SAS) di bilangan Jalan Teuku Umar, depan Hotel Amaris, belum lama ini.

 Berjualan soto ayam ditekuni Harry sejak tahun 1983 silam yang diawali dari Jalan Kalimantan, Denpasar. Waktu di jalan Kalimantan ia berjualan pakai gerobak. Tak lama di sana ia pindah ke Jalan Sumatra untuk mencari lokasi yang lebih strategis. Karena pelanggannya terus bertambah, maka ia di tahun 90-an ia merelokasi bisnis soto ayamnya ke Jalan Veteran, kawasan pasar burung Satria.

Cukup lama di sana, ia kemudian bergeser ke wilayah Tuban, Badung. Namun Harry yang aktif di olah raga tinju Bali ini terpaksa menutup bisnisnya karena merebak kasus flu burung.

“Waktu itu saya tak bisa mendatangkan ayam kampung hidup dari Surabaya,” ujarnya seraya menjelaskan dari sejak awal sampai sekarang untuk bahan baku soto ayam, ia harus memotong ayam hidup.  “Ini salah satu standar kami,” ujarnya singkat saat ditanya resep soto ayamnya yang kental dengan rasa rempah-rempahnya itu.

Menurut ayah tiga putra itu, tingginya peminat soto ayam selain karena ramuan tradisional juga faktor tempat dan pelayanan  sangat mendukung. “Konsep saya tetap kaki lima agar semua kalangan bisa menikmati kuliner yang ada di SAS,” tambah Harry yang saat ini melibatkan sekitar 25 orang dalam bisnis soto ayamnya. Karenanya tak mengherankan kalau harga makanan yang dipajang di SAS ini sangat terjangkau.

Selain menu khas soto ayam, di SAS konsumen bisa menikmati menu ayam lainnya seperti ayam bakar dan olahan lainnya. SAS juga menyediakan minuman spesial yang juga dari bahan-bahan local dan merupakan warisan tradisional. RED-MB