Ket foto : PKK Banjar Ujung, Kelurahan Kesiman saat melaksanakan Gerakan Serentak (Gertak) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan Jumantik Mandiri, Selasa (14/2). 
Denpasar, (Metrobali.com)
Beragam kegiatan turut dilaksanakan warga Kota Denpasar di Hari Valentine. Seperti halnya PKK Banjar Ujung, Kelurahan Kesiman yang melaksanakan Gerakan Serentak (Gertak) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan Jumantik Mandiri, Selasa (14/2).
Kepala Lingkungan Banjar Ujung, I Gusti Agung Rai Ari Temaja mengatakan, keberadaan Jumantik Mandiri dalam pemberantasan sarang nyamuk secara mandiri penting untuk dilaksanakan. Hal ini mengingat kasus demam berdarah dengue (DBD) masih terjadi.
“Dalam rangka Hari Valentine, PKK Bajar Ujung, Kelurahan Kesiman menggencarkan Jumantik Mandiri yang ada di dalam keluarga, hal ini bertujuam untuk mencegah penularan DBD, sehingga sehat untuk diri dan untuk semua,” ujarnya
Gung Nik sapaan akrabnya menjelaskan, Jumantik Mandiri bisa dilaksanakan oleh siapa saja di dalam keluarga. Langkah ini, katanya, antara lain bisa ditempuh dengan cara dengan cara “3M Plus”.
Ia merinci 3M, antara lain, pertama, menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.
Kedua, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air dan lain sebagainya.
Ketiga, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.
Sedangkan, kegiatan “plus” adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti menaburkan bubuk larvasida (abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur dan  memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk.
Selain itu, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah dan menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk dan lain-lain.
“Terakhir, ya PHBS (pola hidup bersih dan sehat),” katanya, termasuk membuang sampah secara teratur dan tidak membiarkan kubangan kubangan kotor.
“Semoga dengan langkah nyata ini kasus DBD di Kota Denpasar dapat terus ditekan, dan ini juga merupakan langkah nyata kepedulian terhadapat lingkungan,” pungkasnya.
Sumber : Humas Dps