Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan.

  Guiyang (Metrobali.com)-

 

“Kita tidak bisa hanya berdiam diri dan melihat lautan menjadi tempat pembuangan sampah, ekosistem lautnya yang rusak, hilangnya keanekaragaman hayati, naiknya permukaan laut dan meningkatnya polusi yang mengancam kehidupan di bawah air,” terang Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan pada hari Selasa (08-06-2021) di sela-sela kunjungan kerja di Guiyang, China.

Setiap tanggal 8 Juni, dunia memperingati Hari Laut Sedunia, atau World Ocean Day. Ide peringatan World Ocean Day bermula dari Earth Summit yang diadakan di Rio de Janeiro, pada 1992. Ide ini muncul dari semakin disadarinya arti penting dari laut dalam menunjang perikehidupan manusia.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Menko Luhut menyampaikan, bahwa Indonesia juga sangat peduli dengan pemanfaatan dan pengelolaan wilayah laut yang menitikberatkan pada pembangunan sektor kelautan secara berkelanjutan. Hal ini dibuktikan oleh pemerintah, baik di dalam negeri maupun di percaturan kelautan global.Oleh karena itu, Menko Luhut mengajak semua pihak untuk bahu-membahu menjaga laut.

“Pemerintah Indonesia, paling tidak sejak 2014, kembali memfokuskan arti penting kelautan dan kemaritiman dalam program kerja nasional. Salah satunya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan laut berkelanjutan,” ujarnya.

Sedangkan di tingkat global, Indonesia menjadi yang terdepan dalam melahirkan ide sekaligus merajut kerja sama dalam mengelola dan menjaga laut. Salah satunya melalui Archipelagic and Island States Forum (AIS), yang diinisiasi oleh pemerintah Indonesia dan dikoordinasikan oleh Kemenko Marves bersama UNDP sejak tahun 2017.

Melalui forum tersebut, Indonesia mendorong negara-negara pulau dan kepulauan untuk bersama menjaga laut bagi generasi mendatang dan mengubah tantangan menjadi peluang melalui inovasi.

“Lautan telah memberikan manfaat yang berlimpah bagi kehidupan manusia, untuk itu kita harus mendorong upaya pemulihan ekonomi global dari dampak pandemi dengan penerapan prinsip ekonomi biru,” tegasnya.

Menko Luhut juga mengingatkan semua pihak agar dapat berkontribusi untuk menciptakan dunia yang lebih baik di darat dan di bawah air untuk generasi yang akan datang. Ia percaya bahwa perubahan akan terjadi jika dilakukan secara bersama-sama.

“Bersama-sama, mari kita mengambil tindakan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, melindungi ekosistem global dan melestarikan kehidupan laut, karena laut memilih kita untuk menjadi sahabat bagi keberlangsungannya,” pungkasnya.

Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi