Foto: Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) didampingi Wasekjen Demokrat Putu Supadma Rudana (PSR) ketika bersama penari Barong anak-anak di Denpasar pada Maret 2019 lalu.

Jakarta (Metrobali.com)-

Kasus Covid-19 pada anak menjadi ancaman serius bagi generasi penerus bangsa di masa pandemi Covid-19. Hingga Jumat (23/7/2021) terdapat sekitar 380 ribu anak-anak berusia 0-18 tahun atau setara dengan 12,8 persen dari total kasus nasional yang terinfeksi Covid-19. Presentase ini bahkan lebih tinggi daripada kasus yang dialami lansia.

Di sisi lain target vaksinasi anak usia 12-17 tahun masih belum rampung padahal vaksinasi ini penting untuk menyelamatkan anak dari paparan Covid-19.

Pemerintah Indonesia menargetkan 26.705.490 anak menerima vaksin Covid-19. Dari total tersebut, baru 2,25 persen cakupan penerimaannya atau sekitar 601.614 anak menerima vaksin Covid-19 dosis pertama.

Sementara itu, untuk dosis kedua vaksin Covid-19, data Kemenkes per 22 Juli 2021 itu memberitahu bahwa baru 41 anak menerima dosis kedua dengan persentase yang belum menunjukkan angka lebih dari 0,001%.

Terkait dengan berbagai kondisi tersebut dan bertepatan dengan Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli 2021, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengajak para orang tua menjadi garda terdepan untuk melindungi anak-anak dari virus Covid-19.

Di tahun ini, tema besar Hari Anak Nasional adalah ‘Anak Terlindungi, Indonesia Maju’. Tema ini mengusung tagline  #AnakPeduliMasadiPandemi, yang berkaitan dengan melindungi anak Indonesia dari pandemi Covid-19.

“Sebagai orang tua, kita harus menjadi garda terdepan untuk melindungi anak-anak kita. Dari berbagai studi riset yang dilakukan, dinyatakan bahwa kewaspadaan kita sebagai orang tua menjadi faktor utama dari penyebab risiko anak-anak terpapar Covid-19, khususnya, bagi teman-teman yang masih harus bekerja di luar rumah,” ujar Ketum AHY, Jumat (23/7/2021).

Ketum AHY juga mengajak para orang tua agar lebih disiplin mendidik dan melaksanakan protokol kesehatan kepada anak-anak.

“Kita juga harus mendidik anak untuk lebih disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Jika tidak dalam kondisi darurat, sebaiknya anak-anak tetap di rumah saja. Tentu ini semua bukanlah hal yang mudah. Ada rasa bosan yang terus menghantui anak-anak kita sejak awal pandemi di tahun lalu. Belum lagi persoalan sekolah online yang juga menyisakan banyak tantangan. Tapi kini kita tidak punya begitu banyak pilihan,” tutur Ketum AHY.

Terakhir Ketum AHY menyampaikan semangat kepada seluruh orang tua dan doa kepada seluruh anak-anak di Indonesia.

“Tidak ada yang lebih berharga daripada nyawa. Apalagi nyawa anak-anak kita. Mereka adalah generasi penerus bangsa yang harus kita lindungi dan jaga. Tetap semangat untuk para orang tua dimanapun berada. Tetap sehat dan bahagia untuk anak-anak Indonesia,” tutup AHY lantas juga mendorong vaksinasi pada anak agar dipercepat. (dan)