Pohon-Karet

Baturaja (Metrobali.com)-

Harga karet di tingkat petani di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan sejak dua pekan terakhir terus turun hingga terendah Rp7.800 per kg dari sebelumnya di atas Rp8.000 per kg.

Para petani di sejumlah daerah sentra produksi Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mengeluhkan penurunan harga getah karet yang menjadi pendapatan andalan tersebut, kata Arius (54), salah seorang petani karet saat ditemui di Baturaja, Minggu (24/8).

Menurut dia, sejak harga karet rendah, banyak petani beralih mengelola usaha pertanian tanaman sayuran dan padi.

Penanaman aneka jenis sayuran, lanjutnya, di samping cepat menghasilkan, juga mudah perawatannya.

Ia mencontohkan, sayuran terong dan cabai dalam kurun waktu 2-3 bulan sudah menghasilkan dan banyak pedagang pengumpul langsung mendatangi sentra petani.

Arius bersama petani lainnya berharap, harga karet segera membaik sehingga pendapatan dapat ditingkatkan.

Sementara, harga karet di tingkat pasar lelang antarkoperasi unit desa di Sumsel terutama di Desa Regan Agung, Kabupaten Banyuasin juga mengalami penurunan dibandingkan kondisi dua pekan sebelumnya.

Informasi dari Koperasi Harmas Desa Regan Agung menyebutkan, harga bahan olah karet (bokar) di pasar lelang antarkoperasi unit desa di daerah itu hingga Minggu tercatat Rp8.215 per kg atau turun dibandingkan sebelumnya Rp8.255 per kg.

Ketua Koperasi Harmas, Ahad mengatakan, melalui pasar lelang tersebut para pedagang pengumpul dapat menjual langsung atau petani bisa menitipkan menjual melalui koperasi.

Menurut dia, menjual langsung karet melalui pasar lelang harganya lumayan lebih tinggi dibandingkan melalui pedagang pengumpul.

Sekarang para petani sudah banyak yang ikut menitipkan menjual karet melalui pengurus koperasi, karena nilai jualnya lebih tinggi dibandingkan melalui pedagang pengumpul, katanya. AN-MB