cabai rawit

Denpasar, (Metrobali.com)-

Harga cabai rawit disejumlah pasar tradisional di Denpasar, Bali, rata-rata mengalami lonjakan 3,15 persen, akibat banyaknya permintaan konsumen saat bulan suci Ramadhan.

Kepada Bidang Kerjasama dan perlindungan Disperindag Kota Denpasar, Jarot Agung Iswayudi, di Denpasar, Senin (22/6), megatakan harga cabai rawit saat ini rata-rata mencapai Rp18.500 per kilogram atau naik Rp1.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp17.500 per kilogram.

“Kenaikan harga cabai rawit tersebut disebabkan karena banyaknya permintaan dari konsumen saat bulan suci Ramadham,” ujar Jarot.

Meskipun permintaan akan cabai rawit disejumlah pasar meningkat, lanjut dia, distribusi barang tersebut tetap terpantau lancar dan persediaan barang tetap ada.

Jarot mengatakan kenaikan harga cabai rawit tersebut terjadi di Pasar Kreneng Denpasar, Pasar Pulau Kerti, Pasar Badung, dan Pasar Agung.

Windia seorang pedagang di Pasar Badung Bali mengatakan harga cabai rawit saat ini mencapai Rp18.000 per kilogramnya, dimana sebelum bulan suci Ramadhan harganya masih cukup stabil kisaran harga Rp17.000/kg.

“Kenaikan harga cabai rawit disebabkan karena banyaknya permintaan saat bulan puasa,” ujarnya.

Pihaknya mengakui cabai rawit yang dijualnya tersebut didapat dari agen distributor di Kabupaten Gianyar. Namun, juga menjual cabai rawit dari luar Bali.

Hal berbeda diungkapkan Putu Agustini, seorang pedagang di Kumbasari, Denpasar, Bali, mengatakan kenaikan harga cabai rawit disebabkan karena pasokan dari distributor menipis sehingga terjadi kenaikan harga barang.

“Saya berharap pasokan dari agen distributor kembali membaik, dan saat ini permintaan akan cabai rawit semakin meningkat,” ujarnya.

Untuk harga cabai rawit yang dijual ditempatnya tersebut, dijual dengan harga Rp19.000 per kilogramnya, dimana pekan lalu kisaran harga Rp18.000/kg .AN-MB