penjual bunga

Denpasar (Metrobali.com)-

Harga bunga di pinggir jalan Wangaya, Denpasar, Bali mengalami kenaikan seiiring faktor cuaca, dan naiknya beberapa kebutuhan lainnya serta bahan bakar minyak (BBM).

Dengan adanya kenaikan bahan bakar minyak yang diikuti oleh harga kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya tidak dipengaruhi oleh harga bunga, namun dipengaruhi oleh iklim atau cuaca saat ini, kata seorang pedagang bunga, Toye, Rabu (26/11).

Ia mengatakan bahwa harga bunga di pinggiran jalan Wangaya akhir-akhir ini mengalami kenaikan pada hari biasa. kenaikan akan terjadi pada awal bulan Desember hingga Hari Raya Galungan hingga Hari Raya Kuningan.

Kenaikan harga bunga pada siang hari ini mengalami kenaikan dari 20 hingga 30 persen. Mungkin pada waktu menjelang Galungan dan Kuningan harga bunga akan naik hingga 100 persen dari harga sekarang, ujarnya.

Ia menjelaskan harga bunga mitir perkilogram dijual dengan harga Rp13.000 hingga Rp15.000 sekarang menjadi Rp22.000 hingga Rp25.000 per kilogramnya, bunga tunjung atau teratai Rp5.000 per iket sekarang menjadi Rp10.000, bunga pacah seribu Rp17.000 per kilogramnya sekarang menjadi Rp18.000, bunga sandat Rp3.000 per 20 biji sekarang menjadi Rp3.500 per 20 biji.

Toye menjelaskan, harga bunga di pinggir jalan Wangaya naik lebih cepat dari harga sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya permintaan bunga di pinggir jalan Wangaya akhir-akhir ini dan juga akibat keadaan cuaca atau iklim yang tidak menentu sebagai salah satu faktor utama adanya kenaikan harga bunga.

Tidak hanya cuaca semata saja yang membuat harga melambung tinggi, tetapi juga karna faktor tanah yang kurang mendukung dan juga kualitas bunga yang dihasilkan menjadi satu tolak ukur harga bunga di pasar lokal.

Pasokan bunga didatangkan dari Klungkung, Plaga, Mambal dan Bedugul, ujar.

Salah seorang pembeli, Putu Surya, di pinggir jalan Wangaya, Denpasar, mengatakan, kenaikan dan penurunan harga bunga saat ini tidak dapat diprediksi, karena harga tiap penjual berbeda dan kualitasnya pun ikut berbeda pula. Karena ukuran dan kesegaran bunga jadi salah satu tolak ukur harga yang ada saat ini.

Bunga lebih segar lebih mahal dari pada harga bunga yang sudah mulai layu.