happy salma

Jakarta (Metrobali.com)-

Artis Happy Salma didaulat menjadi wajah Apresiasi Film Indonesia 2014 yang malam puncak penganugerahannya digelar di Istana Ma’moen atau Istana Maimun Medan, Sumatera Utara, 12-13 September mendatang.

Ketua Panitia AFI 2014 Robby Ertanto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (4/9), mengatakan Happy Salma dipilih karena dilihat dari rekam jejak dan dedikasinya di dunia perfilman.

“Kita ada tiga kandidat ikon, tapi yang terpilih Happy Salma karena dilihat dari riwayat kariernya yang sangat diapresiasi,” kata Robby.

Selain itu, Robby mengaku pemilihan wajah AFI terinspirasi dari festival film luar negeri yang menggunakan wajah atau ikon tokoh dalam posternya.

Dalam poster tersebut, Happy Salma tersenyum ceria mengenakan gaun sederhana bermotif kotak-kotak hitam putih dan berperan sebagai Christine Hakim dalam film Badai Pasti Berlalu.

Poster yang merupakan hasil jepretan fotografer Heru Suryoko tersebut bernuansa cokelat dilatarbelakangi gedung tua dan pohon-pohon.

Dalam kesempatan sama Happy mengaku senang bisa menjadi bagian serta menjadi wajah AFI 2014.

“Bahagia betul ketika panitia meminta saya menjadi wajah AFI 2014,” katanya.

Namun, Happy mengatakan kalaupun tidak menjadi wajah AFI 2014, ia tetap menjadi bagian dari ajang yang kali ini menapak tahun ketiga digelar.

“Tanpa ada wajah saya di poster ini, saya tetap menjadi bagian dari AFI, karena ini profesi kita, menjadi bagian dari diri kita, siapapun wajah AFI-nya,” katanya.

Dia juga berpendapat saat ini merupakan momentun untuk perkembangan film nasional di tengah semakin derasnya arus masuknya budaya asing ke Indonesia.

Happy menilai para insan film dapat menjadikan film sebagai media untuk memperkuat ketahanan budaya dan juga menyebarkan budaya Indonesia kepada dunia.

“Insan perfilman Indonesia adalah insan kreatif dan inovatif yang tidak akan berhenti untuk terus berkreasi melahirkan karya-karya berkualitas,” kata aktris yang pernah meraih Piala Citra itu.

Dia menambahkan karya-karya berkualitas itu di satu sisi membawa muatan budaya Indonesia, namun di sisi lain juga dapat diterima oleh masyarakat luas, sehingga industri perfilman berkembang dengan baik.

AFI 2014 juga merupakan karya kolaborasi antara insan perfilman dan pemerintah, yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Badan Perfilman Indonesia (BPI) yang menjadi penyelenggara AFI ketiga tersebut.

Terdapat tiga kategori penghargaan Piala Dewantara AFI 2014, yakni penghargaan utama, penghargaan inspiratif dan penghargaan khusus yang dinilai oleh sembilan juri yang terdiri dari sutradara, produser, aktor, penggiat film, wartawan, akademisi, budayawan, penulis dan pengamat film.

Kategori penghargaan utama terdiri dari film panjang bioskop, film panjang nonbioskop, film pendek, film dokumenter, film animasi dan film anak.

Kategori inspiratif meliputi apresiasi adi karya dan apresiasi adi insani.

Kategori penghargaan khusus, antara lain sutradara perdana, poster film, film independen pelajar, film independen mahasiswa, komunitas, festival film, lembaga pendidikan, media cetak dan media noncetak. AN-MB