Hadiri Lomba Penjor “Mengwi Memenjor 2025”, Bupati Adi Arnawa Apresiasi Kreativitas Yowana dalam Pelestarian Identitas Budaya Bali
Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa saat menghadiri Lomba Penjor Antar Sekaa Teruna se-Desa Adat Mengwi di Pura Dalem Desa Adat Mengwi, Kecamatan Mengwi, Jumat (25/4).
Badung, (Metrobali.com)
Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menghadiri sekaligus memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan Lomba Penjor Antar Sekaa Teruna se-Desa Adat Mengwi. Kegiatan yang diprakarsai oleh Sabha Yowana Dharma Sidhi Mangu dan dipusatkan di Pura Dalem Desa Adat Mengwi, Kecamatan Mengwi, Jumat (25/4).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyerahkan bantuan dana motivasi sebesar Rp 10 juta kepada panitia, serta Rp 1 juta kepada masing-masing Sekaa Teruna, sebagai bentuk dukungan terhadap pemberdayaan pemuda dan pelestarian budaya.
Mengusung tema “Arunakara Eka Prawerti” yang berarti Semangat Satu Tujuan, kegiatan ini mendorong sinergi dan solidaritas antar pemuda desa. Peserta diberikan ruang berkreasi dalam membuat penjor, tetap berpijak pada nilai estetika dan filosofi budaya.
Kegiatan yang diikuti oleh 13 Sekaa Teruna tersebut lebih dari sekadar kompetisi, lomba ini menjadi wadah edukasi dan kreatifitas bagi generasi muda, mencerminkan semangat gotong royong serta dedikasi terhadap pelestarian warisan budaya Bali. “Lomba ini bukan hanya ajang mencari juara, tetapi juga sarana membangun karakter, memperkuat jati diri budaya, dan revitalisasi seni lokal sebagai fondasi eksistensi para yowana di Bali,” ujar Bupati Adi Arnawa saat memberikan sambutan.
Kegiatan semacam ini menurut Bupati Adi Arnawa, berpotensi menjadi model pengembangan pariwisata budaya yang tidak hanya memperkuat identitas lokal, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi pelaku UMKM, terutama dalam produksi bahan dan aksesori penjor. “Saya berharap Lomba Penjor ini bisa dijadikan agenda rutin dan direplikasi di desa adat lain sebagai bagian dari gerakan revitalisasi budaya Bali. Kolaborasi lintas sektor sangat penting dalam menjaga warisan budaya dari pengaruh globalisasi,” ujar Bupati.
Ketua Panitia, I Nyoman Gede Adi Wahyudi, menyampaikan bahwa proses pembuatan penjor membutuhkan waktu sekitar tiga minggu dan melibatkan seluruh elemen Sekaa Teruna. Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan berbagai pihak demi suksesnya Mengwi Memenjor 2025. “Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Bupati yang telah hadir mendukung acara yang kami laksanakan, kami ingin lomba ini bukan sekadar rutinitas, tapi menjadi pendorong semangat generasi muda untuk mencintai dan melestarikan budaya Bali,” ucapnya.
Acara ini turut dihadiri oleh Camat Mengwi I Nyoman Suhartana, unsur Tripika Kecamatan Mengwi, Perbekel Desa Mengwi I Nyoman Suwarjana, Bendesa Adat Mengwi Ida Bagus Oka Wijaya, serta para tokoh adat dan pemuda dari seluruh Banjar di wilayah Desa Adat Mengwi. (RED-MB)