Foto: Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer bersama BP Batam menggelar seminar bertajuk “Membangun Semangat Ekspor Untuk Peningkatan Ekonomi Nasional: Membangun Investasi Batam Saat Ini” di Gedung Serbaguna Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng pada Minggu pagi 26 November 2023. 

Buleleng (Metrobali.com)-

Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer menggelar seminar bertajuk “Membangun Semangat Ekspor Untuk Peningkatan Ekonomi Nasional: Membangun Investasi Batam Saat Ini” di Gedung Serbaguna Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng pada Minggu pagi 26 November 2023. Seminar ini digelar menggandeng pihak Badan Pengusahaan (BP) Batam dimana Wakil Kepala BP Batam, Purwiyanto turut hadir secara online memberikan materi.

Dalam kesempatan itu, Gde Sumarjaya Linggih mengapresiasi kontribusi BP Batam untuk memajukan sektor UMKM sehingga masyarakat bisa berusaha. Anggota Fraksi Golkar DPR RI itu juga memuji kinerja BP Batam dalam hal menarik investasi dan memiliki peran penting dalam hal mengelola investasi di kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Batam serta menggerakkan perekonomian nasional. Gde Sumarjaya Linggih juga mengapresiasi BP Batam yang konsisten memberi pelayanan prima bagi investor.

Hal itu sesuai dengan visi BP Batam yakni “Memberikan Kontribusi bagi Peningkatan Investasi untuk Mewujudkan Visi Presiden dan Wakil Presiden, Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.”

“Kita dukung terus BP Batam dalam meningkatkan investasi di Indonesia dan tentunya kita juga terus mendorong kemudahan berinvestasi dan berusaha,” kata Gde Sumarjaya Linggih yang merupakan wakil rakyat yang sudah empat periode mengabdi berjuang di DPR RI.

“Jadi tujuan adanya diskusi ini diharapkan dapat memberikan layanan terbaik kepada investor serta memfasilitasi proses perizinan yang lebih efisien dan juga memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mengurus legalitas berusahanya lewat NIB atau Nomor Induk Berusaha,” kata politisi Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali itu.

Untuk diketahui BP Batam mengusung sejumlah misi. Pertama, mencari investasi asing dalam rangka mendukung struktur ekonomi yang produktif. Kedua, memberi dukungan dan fasilitas bagi pengembangan investasi yang berorientasi ekspor dalam rangka menunjang struktur ekonomi yang produktif. Ketiga, menyelenggarakan pelayanan yang efektif dan efisien di bidang investasi pada Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam.

Keempat, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam menunjang investasi di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam. Kelima, meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam yang berkesinambungan. Keenam, menciptakan lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja Indonesia di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam.

Lebih lajut Gde Sumarjaya Linggih mengatakan bahwa dirinya hadir Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng untuk memajukan sektor UMKM sehingga masyarakat bisa berusaha. Oleh karena itu dalam seminar bertajuk “Membangun Semangat Ekspor Untuk Peningkatan Ekonomi Nasional: Membangun Investasi Batam Saat Ini” bersama BP Batam ini, pihaknya juga mengajak serta pihak dari digital marketing untuk mengajarkan masyarakat cara berjualan secara online, dimana selama ini masyarakat justru lebih banyak belanja online. Kemudian Gde Sumarjaya Linggih juga membawa pihak dari Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk memberikan informasi tentang cara mengakses modal tanpa agunan.

Sementara itu Wakil Kepala BP Batam, Purwiyanto yang hadir secara online memaparkan tentang letak geografis Pulau Batam yang sangat strategis. Pulau ini berada diantara negara Singapura dan Malaysia serta dipisahkan oleh Selat Malaka. Batam telah berkembang sebagai daerah industri perkapalan, perdagangan dan pariwisata secara progresif selama 51 tahun terakhir.

Selain dikenal dengan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas, pemerintah pusat juga telah menetapkan dua kawasan ekonomi khusus di Batam. Pemerintahan pusat juga telah mengeluarkan kebijakan mengenai kelembagaan dan kebijakan strategis pengelolaan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Batam, Bintan dan Karimun atau BBK.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan ekosistem investasi, pertumbuhan ekonomi, perluasan lapangan kerja, serta peningkatan daya saing kawasan. Ketentuan ini tentunya menjadi angin segar bagi investor asing dan secara otomatis meningkatkan nilai tambah Kota Batam untuk bersaing dengan negara lainnya di kawasan Asia-Pasifik. (dan)