International Commision on Large Dams

Nusa Dua (Metrobali.com)-

Menghadapi perubahan iklim sejumlah 79 negara dengan 1359 participant berkumpul  untuk membuat satu solusi dalam acara symposium “International Symposium of 82nd Annual Meeting of ICOLD” (International Commision on Large Dams) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, Rabu, (4/6).

Dr M Basuki Hadimuljono, Ketua Panitia penyelenggara 82nd ICOLD Annual Meeting menekankan, pertemuan 82nd Annual Meeting of ICOLD bukan hanya merupakan pertemuan scientific namun juga sebagai moment untuk mempercepat pemanfaatan dan pengembangan bendungan yang lebih besar yang akan berkontribusi dalam ketahanan pangan dan energi serta menurunkan pemanasan global.

“Diharapkan pertemuan 82nd Annual Meeting of ICOLD dapat dimanfaatkan sebagai sarana promosi dan investasi bagi pengembangan bendungan besar sekaligus meningkatkan capacity building SDM Indonesia karena peserta yang terdiri dari ahli-ahli bendungan besar termasuk operasi dan pemeliharaannya serta young engineer akan saling berbabi pengetahuan, teknologi, pengalaman baru dalam seluruh aspek bendungan besar mulai dari perencanaan, pelaksanaan, operasional dan pemeliharaan bendungan besar mengingat pertemuan ini hanya berlangsung setiap tahun sekali secara bergilir diantara 95 negara anggotanya,” paparnya.

Presiden of ICOLD Adama Nombre, mengatakan dari 79 negara, Indonesia sejak abad 20 infrastruktur sumber daya air dari Indonesia telah memberikan sumbangan yang berarti terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di kawasan regional dan nasional. 

Ditambahkan oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum Dr Hermanto Dardak, air merupakan pembangunan kedepan. Karenanya jika berbicara DAM  seperti Bali yang memiliki waduk Titab, Buleleng, maka permasalahan urgensional dalam membangun sebuah bendungan dijelaskan Dardak tidak hanya soal sosial ekonomi masyarakat namun juga harus memperhatikan banyak unsur seperti sedimen, legal aspek dan unsur tata ruang. SIA-MB