07916 Hadapi Era Kekinian Keterbukaan Informasi, Pendam Jaya Asah Prajurit Menulis a

Jakarta, (Metrobali.com) –

“Insan Penerangan merupakan Garda terdepan yang setiap saat siap melaksanakan Pertempuran Informasi di Era Kekinian, Berperang dan Bertempur melalui sebuah goresan pena yang tajam.”

Kalimat tersebut merupakan kalimat bijak yang sering dilontarkan oleh Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Inf Heri Prakosa bagi segenap Insan Penerangan Jajaran Kodam Jaya.

Menghadapi era kekinian dengan terbukanya segala Informasi Publik, Kodam Jaya melalui Pendam Jaya menggelar Pelatihan Jurnalistik atau Pelatihan Menulis Berita yang diikuti 56 Peserta dari Jajaran Kodam Jaya, bertempat di Aula A.Yani Makodam Jaya. Rabu (07/09).

Kegiatan ini diselenggarakan semata untuk membangun kesadaran dan menggali potensi Prajurit agar dapat menjadi Insan Penerangan yang sesungguhnya.

Kegiatan diawali dengan pembukaan yang dipimpin oleh Waka Pendam Jaya Letkol Caj Drs. Supadmo, M.Si. Mewakili Kapendam Jaya.

“Kami harapkan setiap peserta  dapat mengambil ilmu yang diberikan dalam pelatihan ini. Nantinya ilmu tersebut harus diaplikasikan hingga tidak ada lagi Insan Penerangan Kodam Jaya yang tidak dapat menulis dan tudak mengerti akan ilmu komunikasi,” Terang Wakapendam Jaya.

 

Masuk kedalam Materi Pertama, disampaikan oleh Kapten Inf Abdus Suhud mengenai Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Dalam materi ini setiap peserta diberikan pemahaman tentang sebuah aturan dan norma serta etika dalam dunia Jurnalistik.

Lebih dari itu memasuki Materi kedua yakni Teknik Pembuatan Press Release yang disampaikan oleh Kapten Inf J.Abu Bastian, S.Ikom., M.Si. Tak lain dalam materi ini disampaikan mengenai arti, syarat, tujuan dan setiap hal yang berkaitan dengan Press Release hingga tebentuknya sebuah Press Release yang Ideal yang didalamnya terkandung Unsur 5W+1H yang merupakan Teori atau yang lebih dikenal dengan nama Formula Laswell.

Tak hanya dapat berteori, kegiatan dilanjutkan dengan Pelaksanaan Praktek yang dipandu oleh Kapten Arh Simon E.Sirait. Disinilah nampak terlihat keseriusan Peserta pelatihan dalam mengaplikasikan ilmu yang diterima mereka sejak pagi tadi.

“Awalnya saya berfikir menulis release itu mudah, ternyata lebih sulit daripada harus berlari 3200meter. Semoga ilmu yang saya dapatkan kali ini dapat saya gunakan dan saya kembangkan bagi satuan saya,” Ujar Pratu Dwi, Peserta dari Yonif Mekanis 202/Tajimalela. RED-MB