Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab

 

Jakarta (Metrobali.com)-

Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihabmenyarankan agar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandisegera mendesak KPU untuk menghentikan real count. KPU menegaskan tak bisa ditekan siapapun.

Saran Habib Rizieq itu sebelumnya disampaikan oleh Ketua penanggung jawab Ijtimak Ulama III, Yusuf Muhammad Martak. Habib Rizieq menilai real count bisa berbahaya dan membentuk opini salah di masyarakat.

“Jadi habib menyarankan agar BPN segara ke Bawaslu dan kita kawal ke KPU, agar BPN itu menghentikan real count, agar tidak membentuk opini yang jelek di masyarakat, yang akhirnya membingungkan masyarakat, itu yang jadi bahaya,” ujar Ketua penanggung jawab Ijtimak Ulama III, Yusuf Muhammad Martak di Hotel Lor In, Sentul, Bogor, Rabu (1/5/2019).

Yusuf menilai setiap hari angka di Situng KPU tidak bergerak dan hanya berada di angka 54. Dia menilai sebanyak apapun suara daerah yang masuk nilainya tetap dan tidak berubah.

“Coba sekarang lihat, setiap hari, siang, malam, angka 54-43, terus gitu. Jadi daerah manapun yang masuk, perolehan manapun yang masuk, ya tetep segitu,” katanya.

Sumber : detiknews