Jembrana, (Metrobali.com)

 

Memasuki H-7 Idul Fitri, arus mudik dari arah Denpasar menuju Pelabuhan Gilimanuk nampak lancar tanpa hambatan. Pemudik menggunakan kendaraan roda dua dan mobil keluarga masih mendominasi di jalan nasional dan sesekali terlihat truk melintas di jalur utama Denpasar-Gilimanuk.

“Situasi saat ini masih landai. Namun dari data ASDP hingga H-8 jumlah pemudik setiap harinya mengalami kenaikan 190 persen dibandingkan tahun 2024,” ujar Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto, Selasa (25/3/2025).

Adanya kenaikan tersebut, menurutnya sangat bagus karena kesadaran masyarakat untuk mudik lebih awal guna menghindari kemacetan. Terlebih menjelang kegiatan pawai ogoh-ogoh saat pengerupukan menjelang hari raya Nyepi yang hampir bersamaan dengan Idul Fitri.

“Mudik lebih awal ini sangat bagus guna menghindari kemacetan. Mudah-mudahan ini bisa terus dilaksanakan dan kami, Polres Jembrana melalui anggota yang terlibat dalam Operasi Ketupat Agung 2025 siap mengamankan,” tandasnya.

Disinggung terkait masalah truk yang masih melintas, Kapolres Jembrana menegaskan bahwa pembatasan truk yang melintas memang telah diperlakukan. Namun demikian pihaknya juga melihat situasi di lapangan sebelum truk dikandangkan.

“Apabila situasi di lapangan landai seperti jam-jam siang hari sampai menjelang berbuka puasa, masih kita toleransi. Kasihan kalau kita kandangkan, apalagi saat Nyepi. Dari mana konsumsi mereka (sopir dan kernet), seperti apa MCK dan penginapannya. Dengan dasar kemanusiaan tetap kita berikan jalan,” ungkapnya.

Namun, sambungnya, apabila situasi arus mudik sudah mulai padat dan khususnya pada, 28 Maret 2025 nanti semua truk harus dikandangkan sesuai yang disampaikan Direktur Lalulintas Polri. Terlebih lagi di Bali pada saat itu bertepatan dengan pengerupukan adanya kegiatan pawai ogoh-ogoh menjelang hari raya Nyepi

Terkait hal tersebut, kata Kapolres AKBP Tri Purwanto, pihaknya telah melakukan himbauan, baik kepada pemilik truk maupun sopir truk untuk mengandangkan truknya sebelum tanggal 28 Maret 2025. “Ini berlaku untuk semua termasuk di Polda Bali sesuai yang disampaikan Bapak Direktur Lalulintas,” sebutnya.

Mengenai buffer zone Terminal Kargo Gilimanuk menurut Kapolres, sudah diberlakukan. “Jadi begitu situasi normal berubah menjadi padat, buffer zone sudah diberlakukan,” ujarnya.

Upaya ini untuk mengantisipasi kemacetan lebih panjang dan selanjutnya kendaraan dialihkan melalui jalur jalan gang, baik gang 1, gang 2, gang 3 maupun jalan gang 4 yang nantinya arahnya sama menuju Pelabuhan Gilimanuk. “Kami memohon maaf kepada masyarakat. Upaya ini untuk memecah atau mengurai kemacetan akibat antrian,” pungkasnya. (Komang Tole)