Foto: Ketua BPC HIPMI Karangasem I Gusti Ngurah Gede Subagiartha yang akrab disapa Gus Ode yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Karangasem dari Partai NasDem.

Karangasem (Metrobali.com)-

Ketua Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Karangasem I Gusti Ngurah Gede Subagiartha yang akrab disapa Gus Ode yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Karangasem dari Partai NasDem mendukung gagasan pembangunan kasino di Bali yang disampaikan Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bali periode 2024-2027 Agung Bagus Pratiksa Linggih yang akrab disapa Ajus Linggih.

Gus Ode juga mengkritisi sikap Calon Anggota DPD RI Perwakilan Bali Terpilih Ni Luh Djelantik yang secara emosional dan berlebihan menyikap wacana dan gagasan yang disampaikan Ajus Linggih.

Gus Ode mengatakan, tanggapan dari Niluh Djelantik, sebagai politisi senior, seharusnya tidak demikian. Ia menilai bahwa ide atau gagasan, seperti yang disampaikan oleh Ajus Linggih mengenai pembangunan kasino di Bali, seharusnya diterima sebagai bahan diskusi, bukan untuk langsung dibenarkan atau disalahkan. Gus Ode juga menekankan pentingnya untuk tidak membatasi ide dengan tanggapan emosional, apalagi menyerang personal seseorang.

“Ide dan gagasan ini bukan semata-mata untuk dibenar atau disalahkan. Lebih baik ide yang ada ini dari anak-anak muda ini ditampung untuk didiskusikan. Kalau saya pribadi sih harusnya jangan membatasi sebuah ide dengan tanggapan yang emosional, apalagi menyinggung personal gitu,” ujar putra Bupati Karangasem eriode 2016-2021 IGA Mas Sumatri itu.

Gus Ode juga menambahkan bahwa, sebagai Ketua BPC HIPMI Karangasem, ia sangat mendukung penuh ide dan gagasan dari Ketum Ajus Linggih. Ia menyatakan bahwa terkadang untuk menyelesaikan permasalahan, diperlukan ide dan gagasan yang out of the box.

“Artinya saya selaku ketua BPC HIPMI  Karangasem sangat menekung penuh ide gagasan dari Ketum Ajus Linggih. Kadang-kadang untuk menyelesaikan permasalahan perlu ide gagasan yang out of the box,” tegasnya.

Gus Ode kemudian menyoroti daerah Karangasem yang memerlukan ide-ide dan gagasan seperti yang disampaikan oleh Ajus Linggih. Menurutnya, meskipun Karangasem dikenal dengan budaya, adat istiadat, dan wisata spiritualnya, diperlukan juga penunjang yang dapat melengkapi tanpa meninggalkan budaya dan adat istiadat tersebut.

Namun Gus Ode juga menekankan pentingnya dilakukan pemetaan terlebih dahulu untuk menentukan daerah yang memang cocok untuk hiburan, resort, atau beach club di Gumi Lahar. Menurutnya penunjang seperti hiburan di Karangasem dapat membantu agar wisatawan tidak hanya menghabiskan waktu setengah hari untuk menikmati budaya spiritualnya, kemudian kembali menginap di Denpasar atau Badung.

Dengan adanya berbagai fasilitas hiburan, Karangasem bisa menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata. Selain itu, keberadaan hotel-hotel juga akan lebih hidup dan berkembang.

“Artinya itu sebagai penunjang agar tidak wisatawan itu ke Karangasem hanya sekedar ya setengah hari menikmati budaya spiritualnya, setelah itu kembali lagi menginapnya di Denpasar atau Badung kan gitu. Karangasem juga bisa menikmati pundi-pundi wisatawan dengan adanya hiburan segala macam. Dan hotel-hotel juga akan lebih hidup dari itu,” bebernya.

Sekali lagi Gus Ode menekankan bahwa ide dan gagasan dari generasi muda sebaiknya tidak langsung dianggap benar atau salah dan jangan langsung ada pihak-pihak yang ingin membunuh ide gagasan anak-anak muda Pulau Dewata. Menurutnya, ide-ide tersebut harus dikaji terlebih dahulu untuk menilai baik buruknya. Jika ide tersebut baik, maka akan berjalan dengan sendirinya, sedangkan sebaliknya jika buruk, ide tersebut akan berhenti dengan sendirinya.

“Anak muda ini harus diberikan ruang juga menyampaikan gagasan dan para senior juga harusnya memberikan bimbingan, tidak serta-merta menyalahkan atau menghakimi ide, gagasan yang keluar dari pemikiran-pemikiran anak muda,” pungkas Gus Ode. (wid)