Gus Adhi Serahkan Bantuan Ribuan Bibit Kelapa Genjah untuk Kelompok Tani Inovatif di Jembrana, Dorong Terwujudnya Ekowisata Ini
Foto: Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali AA Bagus Adhi Mahendra Putra (kanan) menyerahkan bantuan kelapa genjah merah kepada Kelompok Tani Inovatif, Subak Abian Danu Merta di Banjar Munduk Kemoning, Desa Dangin Tukad Aya, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana pada Kamis (10/3/2021) siang dan melakukan tanam bersama.
Jembrana (Metrobali.com)-
Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali AA Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) yang akrab disapa Gus Adhi kembali merealisasikan, mewujudkan harapan petani dan menghadirkan sejuta senyum untuk petani.
Kali ini Gus Adhi menyerahkan bantuan Program Kelapa Genjah sebanyak 1.300 pohon kelapa genjah merah kepada Kelompok Tani Inovatif, Subak Abian Danu Merta di Banjar Munduk Kemoning, Desa Dangin Tukad Aya, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana pada Kamis (10/3/2021) siang.
Sebelumnya di pagi harinya Gus Adhi menyerahkan bantuan traktor roda empat senilai total Rp 400 juta kepada Kelompok Tani Dewi Sri, Desa Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, dan disaksikan langsung Wakil Bupati Jembrana I Gede Patriana Krisna alias Ipat.
Pembagian bibit kelapa genjah merupakan salah satu progam unggulan Gus Adhi untuk menggerakkan sektor pertanian khususnya perkebunan kelapa di Bali khususnya pula Kabupaten dan Jembrana. Harapannya petani bisa panen kelapa lebih cepat dengan produktivitas dan harga jual lebih tinggi sehingga kesejahteraan petani meningkat.
“Kami ingin jadikan Jembrana sentra kelapa genjah,” ujar Gus Adhi yang merupakan Anggota Komisi II DPR RI Dapil Bali ini.
Menurut wakil rakyat yang sangat serius dan totalitas membangun pertanian Bali ini, tanaman kelapa genjah yang termasuk golongan Cocos Nucipera L merupakan salah satu komoditi Perkebunan yang cepat menghasilkan buah. Kelapa genjah pada umumnya mulai berbuah pada umur 2 tahun dan mulai panen buah pada umur 3-5 tahun.
Tanaman kelapa genjah jika dipelihara dengan benar, umurnya mampu mencapai 50 tahun dengan masa produktif 25 tahun.
Bentuk buahnya bulat, ukuran buah kecil, dan warna buah hijau. Produksi 80-140 butir buah/pohon/tahun.
Warna buahnya bervariasi dari kuning, hijau dan jingga. Ukuran buah kecil, 1,5 – 2 kg, daging buah beratnya 0,50 kg dan air sekitar 200 cc. Sedangkan kopra yang dihasilkan setiap butir kelapa menghasilkan kopra 150 gram dan minyak 68 %.
Varietas ini tumbuh baik di lahan dataran rendah sampai 300 m dpl dan daerah pengembangannya pada lahan kering iklim basah (curah hujan <2.500 mm/tahun) dengan kelembaban udara 80 – 90 %. Ph tanah yang dikehendaki antara 5,5 – 7,5.
Budidaya kelapa genjah juga tergolong mudah. Kelapa genjah dapat tumbuh di berbagai tekstur tanah, dari tanah berpasir sampai berlempung asalkan drainasenya baik.
Manfaat kelapa genjah sangat banyak seperti sebagai sarana untuk upacara keagamaan. Apalagi di Bali pada umumnya upacara keagamaan atau Yadnya tidak pernah lepas dengan kelapa dimana selalu mendapat tempat yang utama.
Selain itu kelapa mempunyai peranan dalam ilmu pengobatan, bisa dijadikan VCO (virgin coconut oil), bisa dibuat jadi sabun. Secara umum, semua bagian dari kelapa dapat digunakan untuk bahan industri sebagai keset, tali, kayu bahan bangunan, dan lain-lain.
Keunggulan kelapa genjah dibandingkan jenis lainnya juga lebih tahan terhadap penyakit dan produksi tinggi, kelapa ini juga dapat berfungsi sebagai tanaman hias yang air buahnya dapat dimanfaatkan sebagai minuman segar.
Potensi pengembangan dari kelapa genjah ini dapat dikomersilkan pada daerah pengembangan wisata, serta berpeluang untuk dilakukan kerjasama waralaba kebun induk di daerah sentra kelapa sebagai sumber benih jangka panjang dengan menggunakan benih kelapa genjah.
Karena Gus Adhi ingin misalnya pengembangan dan budidaya kelapa genjah di Subak Abian Danu Merta ke depannya bisa dikembangkan menjadi ekowisata kepala genjah.
“Kami harapkan Subak Abian Danu Merta ini jadi tempat yang indah dan bagus dengan tanaman kelapa genjah, bisa jadi tempat selfie dan ekowisata kelapa genjah,” ujar wakil rakyat yang dikenal dengan spirit perjuangan “Amanah, Merakyat, Peduli” (AMP) dan “Kita Tidak Sedarah Tapi Kita Searah” ini.
Anggota DPR RI dua periode ini mendorong budidaya kelapa genjah ini juga bisa ditumpangsarikan dengan tanaman lain misalnya ketela rambat sehingga memberikan nilai tambah dan penghasilan lebih kepada petani.
Ketika kelapa genjah ini sudah berproduksi alias panen, Gus Adhi juga mendorong petani mengembangkan produk olahan dari buah kelapa misalnya menjadi nata de coco. Ia juga mengedukasi warga agar rutin minum kelapa muda hasil kebun sendiri sebab banyak manfaat kesehatannya bagi tubuh.
Di sisi lain, politisi Golkar asal Kerobokan Badung ini juga menegaskan dirinya sedang membangun program Amatra Tani di setiap kabupaten/kota di Bali agar bisa lebih terintegrasi menggerakkan pertanian Bali.
“Pertanian harus kita bangun dan gerakkan secara simultan dan kehadiran pemerintah harus lebih serius membangun pertanian Bali,” pungkas Ketua Harian Depinas SOKSI yang juga Ketua Depidar SOKSI Provinsi Bali ini. (dan)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.