Foto: Anggota Komisi IV DPR RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) membagikan paket ikan kepada enam segmen/kelompok masyarakat di Rumah Aspirasi Amatra, Rabu (29/7/2020).

Badung (Metrobali.com)-

Anggota Komisi IV DPR RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) yang akrab disapa Gus Adhi kembali membagikan 1.000 paket ikan kepada sejumlah kelompok masyarakat di dua daerah yakni Kabupaten Badung dan Tabanan, Rabu (29/7/2020).

Pembagian paket ikan ini bagian dari progam Safari Gemar Makan Ikan (Gerakan Masyarakat Makan Ikan) “Makanan, Sehat, Kuat, Cerdas” dengan mengkampanyekan “Ayo Makan Ikan, Ayo Lawan Covid-19” yang digelar bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Penyerahan ikan kepada perwakilan masyarakat penerima dilakukan di Rumah Aspirasi Amatra, Kerobokan, Badung disaksikan pula Catur Sarwanto selaku Direktur Usaha dan Investasi Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Hadir pula Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali Made Sudarsana bersama Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Badung, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tabanan, Ketua Forum Pelukan (Pelaku Usaha Perikanan) Bali Ketut Adil Darmayasa dan perwakilan masyarakat penerima.

Satu paket ikan ini masing-masing berisi empat jenis ikan (ikan kembung, mahi-mahi, stik tuna dan meka) dengan ukuran masing-masing 500 gram sehingga totalnya 2 kilogram per paket ikan.

Total 1.000 paket ikan yang diserahkan kali ini dibagikan kepada enam segmen kelompok masyarakat penerima. Yakni bagi ibu hamil dan menyusui, mahasiswa yang kehilangan pekerjaan, buruh tani, petani penggarap, guru honorer, masyarakat lain yang terdampak pandemi (seperti pekerja pariwisata, ojol, hingga para pemangku adat di Pura Taman Sari).

“Hari ini kita serahkan total di enam titik, Badung 4 titik, Tabanan 2 titik. Besok 1.300 paket ikan kota serahkan di Gianyar dan Bangli,” kata Gus Adhi yang merupakan Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali.

Safari Gemar Makan Ikan dengan pembagian berbagai jenis ikan bergizi tinggi ini bertujuan meningkatkan konsumsi ikan. Lalu mendukung penurunan stunting dan gizi buruk.

“Kita harus bersama perangi stunting dengan kampanyekan gemar makan ikan sejak dini. Juga kita edukasi agar ibu hamil dan menyusui gemar makan ikan lalu mengajak anak-anaknya juga makan ikan,” ujar Gus Adhi yang juga Ketua Depidar SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) Provinsi Bali.

Kegiatan ini juga mempromosikan produk perikanan sebagai makanan kaya gizi dan protein serta menyerap produksi ikan dan produk olahannya sekaligus menyalurkan pada masyarakat untuk menjamin pemenuhan gizi dan kesehatan.

“Ikan yang dibagikan kali ini kita ambil dari nelayan dan UMKM lokal yang bergerak di bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan,” ujar Anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, lingkungan hidup, kehutanan dan kelautan ini.

Politisi Golkar asal Kerobokan, Badung ini mengajak semua pihak ikut mendukung dan mengkampanyekan gemar makan ikan karena sangat baik untuk kesehatan, kecerdasan anak-anak generasi penerus bangsa.

“Kita akan jadi masa lalu, tapi kita punya masa depan yakni anak-anak kita. Mari kita siapkan masa depan kita generasi muda dengan mengedukasi mereka gemar makan ikan. Generasi muda kuat cerdas dengan makan ikan,” ujar Gus Adhi.

Salah satu jenis ikan yang direkomendasikan untuk dikonsumsi anak-anak hingga orang dewasa adalah ikan kembung. Sebab kandungan gizi seperti omega 3-nya sangat tinggi bahkan lebih tinggi dari ikan salmon.

Menariknya, harga ikan kembung jauh lebih murah dibandingkan ikan salmon. Harga ikan kembung per kilogram hanya di kisaran Rp 35 ribu per kilogram, sementara harga ikan salmon jauh lebih mahal yakni di kisaran Rp 160 ribu per kilogram.

“Sebenarnya hasil penelitian KKP, ikan kembung punya kadar gizi lebih tinggi dari salmon, apalagi lebih murah dan pastinya hasil laut Indonesia. Jadi ikan kembung ini jadi pilihan yang tepat untuk dikonsumsi minimal seminggu dua kali,” ungkap Gus Adhi

“Apalagi di era Covid-19 saat ini makan ikan penting untuk meningkatkan imunitas tubuh. Jadi ayo makan ikan! Ayo lawan Covid-19,” seru Gus Adhi.

Catur Sarwanto selaku Direktur Usaha dan Investasi Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan Indonesia memiliki sumber daya dan keragaman jenis ikan yang melimpah dengan potensi lestari 12,5 juta ton/tahun.

Produksi perikanan tangkap pada tahun 2018 mencapai 7,25 juta ton sementara budidaya ikan mencapai 6,88 juta ton diluar produksi rumput laut sebesar 10,37 juta ton. Untuk tahun 2019 target produksi total perikanan adalah sebesar 38,3 juta ton. 2.

Dalam rangka memanfaatkan sumber daya ikan untuk masyarakat, KKP terus melaksanakan kampanye peningkatan konsumsi ikan melalui Gerakan Masyarakat Makan Ikan (Gemar Makan Ikan).

Hal ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai jenis ikan lokal, kandungan gizi, dan manfaat ikan, menumbuhkan kreativitas dalam mengolah ikan untuk konsumsi, dan mendekatkan produk perikanan kepada masyarakat.

“Pembagian ikan kali ini kita kerjasama dengan Anggota Komisi IV DPR RI dari Bali untuk meningkatkan kesadaran masyarakat gemar makan ikan. Paket ikan ini juga dibeli dari masyarakat sekitar, pelaku UMKM lokal sehingga ada recovery usaha pengolahan ikan agar bisa terserap pasar,” kata Catur Sarwanto.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali Made Sudarsana menyambut baik diselenggarakannya kegiatan ini di Bali. Sebab di samping untuk penanggulangan dampak wabah Covid-19, sekaligus untuk mengkampanyekan akan pentingnya manfaat makan ikan sejak dini.

“Banyaknya kandungan gizi yang terdapat pada ikan yang sangat penting untuk menjaga stamina dan imun tubuh di era Covid-19 dan juga untuk pertumbuhan dan kecerdasan otak,” ujar Sudarsana.

Melalui kampanye Gemar Makan  Ikan ini diharapkan tumbuh kesadaran untuk pemenuhan gizi individu maupun kolektif masyarakat untuk gemar mengkonsumsi ikan yang aman, sehat dengan melibatkan seluruh elemen bangsa.

“Ini progam bagus dan progam unggulan semoga bisa terus dilanjutkan di seluruh Bali. Ini penting untuk meningkatkan tingkatkan konsumsi ikan masyarakat Bali yang masih rendah di kisaran 31,77 kg per kapita per tahun, masih jauh di bawah rata-rata nasional yang di angka 54,49 kg per kapita,” pungkas Sudarsana. (dan)