Foto: Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dari Anggota Badan Sosialisasi MPR, AA Bagus Adhi Mahendra Putra, yang dihadiri Kelompok Wanita Tani dan Kelompok Tani Di Gedung Kesenian DR. Ir. Soekarno Kel. Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, Selasa, (30/11/2021).

Jembrana (Metrobali.com)-

Anggota Badan Sosialisasi MPR, AA Bagus Adhi Mahendra Putra, memberikan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dihadiri Kelompok Wanita Tani dan Kelompok Tani Di Gedung Kesenian DR. Ir. Soekarno Kel. Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali pada hari Selasa, (30/11/2021) dengan tetap menerapkan protokol Kesehatan selama acara Berlangsung

Petani sebagai tulang punggung ketahanan pangan harus kuat dan berkelompok. Pasalnya, tantangan di dunia pertanian saat ini semakin besar. Hal itu dikemukakan anggota Badan Sosialisasi MPR RI, AA Bagus Adhi Mahendra Putra, MH, saat sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dengan dihadiri Kelompok Wanita Tani dan  Kelompok Tani di Gedung Kesenian DR.IR. Soekarno Kelurahan Dauhwaru Kecamatan Jembrana Kabupaten Jembrana Bali, pada Hari Selasa 30/11, serta tetap menerapkan protokol kesehatan selama acara berlangsung.

Menurut AA Bagus Adhi Mahendra Putra, SH., MH., M.Kn yang akrab dipanggil Amatra;  konsep keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang tertuang dalam sila Pancasila, harus diperjuangkan secara bersama-sama antar komponen bangsa,Termasuk oleh para petani.

Selama ini para petani sudah diperhatikan oleh kebijakan anggaran pemerintah. Program intensifikasi begitu gencar dilakukan oleh pemerintah. Akan tetapi, pada saat yang bersamaan petani berhadapan dengan tengkulak yang membeli hasil pertanian dengan harga murah.

Belum lagi, di saat ada kesadaran petani memproduksi makanan hasil pertanian untuk diperdagangkan, sebagai upaya menambah pendapatan. Ternyata di pasar, mereka harus bersaing dengan para pemilik modal yang dalam proses produksinya serba mekanik. Akhirnya harga tidak bisa bersaing. Hal seperti ini menjadi tantangan para petani yang berminat melakukan usaha pascaa panen pada saat Pandemi Covid 19 PPKM Level 3 ini.

“Untuk menghadapi masalah tersebut, petani harus kuat dengan cara berkoperasi. Pemerintah menyiapkan alat-alat produksi dan menyambungkan dengan perbankan untuk modal. Jika langkah itu dilakukan, maka akan mempercepat terciptanya keadilan sosial,” kata anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai GOLKAR ini.

Dalam Sosialisasi 4 Pilar tersebut, politisi Partai GOLKAR ini juga mengingatkan pentingnya gotong-royong dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Apalagi dalam menghadapi persoalan pemasaran pada saat pandemi ini mengalami penurunan nilai jual beli dari masyarakat. Maka untuk membantu mengatasi berbagai persoalan pertanian dari hulu hingga hilir perlu kebersamaan dan kegotongroyongan.

Menurutnya gotong-royong merupakan budaya asli bangsa Indonesia. Di mana segala pekerjaan dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.

“Gotong-royong akan memberikan nilai-nilai positif bagi masyarakat, tercipta kebersamaan dan persatuan,” jelas Amatra yang juga akrab disapa Gus Adhi ini.

Amatra menambahkan, Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan dimaksudkan untuk menggali nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sehingga masyarakat dapat memahami secara utuh, menyeluruh dan berkelanjutan.

“Pemahaman dan implementasi terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam 4 Pilar Kebangsaan harus selalu ditumbuhkembangkan. Untuk mewujudkan cita-cita masa depan Indonesia yang lebih baik menuju masyarakat yang sejahtera, adil, makmur serta menjadi negara yang berdaulat dan bermartabat,” harapnya.(dan)