Keterangan foto: Juru Bicara Pemerintah dr. Reisa Broto Asmoro dalam keterangan persnya di Kantor Presiden, Senin, 22 Februari 2021/MB

Jakarta, (Metrobali.com) –

Program Vaksinasi Covid-19 sudah memasuki tahap kedua dengan menyasar pelayan publik dan lansia. Sekitar 17 juta pelayan publik seperti guru, TNI, dan Polri siap divaksinasi pada fase ini. Adapun lebih dari 21 juta warga negara lanjut usia di atas 60 tahun mulai mendapatkan vaksinasi dosis pertama.

Demikian disampaikan Juru Bicara Pemerintah dr. Reisa Broto Asmoro dalam keterangan persnya di Kantor Presiden, Senin, 22 Februari 2021 sebagaimana ditayangkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

“Program vaksinasi tahap kedua sudah berlangsung mulai bulan Februari dan diharapkan dapat selesai pada bulan Mei, lalu dilanjutkan dengan tahapan untuk kelompok masyarakat lainnya,” ucap dr. Reisa.

Reisa menambahkan, selain Lansia, guru menjadi prioritas pemerintah dalam program vaksin ini agar segera dapat ditemukan kondisi yang aman dan nyaman untuk melakukan proses belajar secara tatap muka pada saat semua kriteria pembukaan sekolah terpenuhi.

“TNI, Polri, juga serta kelompok petugas keamanan lain menjadi prioritas pemerintah, seperti yang sudah saya sebutkan karena memiliki peran penting dalam memantau meningkatkan proses tracing atau penelusuran kontak”, tambah dr. Reisa.

Selain itu, dr. Reisa turut menjelaskan bahwa pada tahapan ini, pemerintah juga turut menyasar petugas transportasi publik.

Pemerintah akan melakukan vaksinasi secara bertahap dimulai di 7 provinsi di Jawa dan Bali yang juga merupakan zona risiko tinggi dengan jumlah pasien dan tingkat penyebaran tertinggi di Indonesia.

“Daerah lainnya akan segera menyusul saat fase di Jawa dan Bali sudah mulai maksimal”, lanjut dr. Reisa.

Kementerian Kesehatan meminta kepada pengelola program Vaksinasi Covid-19 di daerah agar dengan segera menghabiskan vaksin untuk tahap satu bagi tenaga kesehatan, agar pasokan vaksin berikutnya tidak menganggu tempat penyimpanan vaksin yang masih penuh.

dr. Reisa menjelaskan bahwa setiap lembaga dan institusi dapat mendaftarkan anggotanya secara online atau dengan mekanisme yang ditentukan oleh lembaga masing-masing. Selain itu, peserta vaksinasi dapat mendaftar secara manual atau secara langsung di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

“Dan untuk kelompok lansia, data diperoleh atas kerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri, dan juga dengan BPJS”, jelas dr. Reisa.

Untuk diketahui, pelaksanaan vaksinasi tahap kedua menggunakan empat pola. Pertama, dilakukan di sekitar 13.600 fasilitas kesehatan. Kedua, dilakukan melalui institusi yang bersangkutan. Ketiga, vaksinasi masal di tempat seperti yang telah dilakukan di beberapa kota besar seperti Yogyakarta, Surabaya, Bandung, dan Jakarta. Keempat, vaksinasi masal bergerak degan cara tim vaksinator akan bergerak untuk sasaran tertentu seperti pedagang pasar. RED-MB