Singaraja (Metrobali.com)-

 

Masa depan Bunga (bukan nama sebenarnya) murid kelas 3 SD hancur akibat menjadi korban kebejatan gurunya.  Saat itu, Jum’at (30/8) saat sekolah sudah sepi, seorang guru MD (59) memanggil Bunga untuk datang ke ruang guru. Karena seorang guru yang memanggil, dengan lugu nya, bunga menghampiri gurunya.

 

Setelah ada di dekatnya, Bunga disuruh duduk di pangkuan gurunya, Bunga diam aja. Selanjutnya, tangan kiri sang guru tersebut memegang kedua  tangan Bunga, sementara jari telunjuk tangan kanannya digosok-gosokan ke bagian terlarang Bunga. Bunga merintih, manun sang guru biadap tersebut malah tambah beringas menggosokkan tangannya. Bunga menangis, namun oleh sang guru dibentak dan diancam kalau terus menangis, Bunga tidak akan naik kelas. Bunga pun diam sambil merintih kesakitan menahan perih.

 

Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Putu Adnayan TJ ketika dimintai konfirmasinya Senin (2/9) membenarkan adanya pelecehan seksual yang di derita murid SD kelas 3 SDN IV Munduk  Banjar Buleleng. “Benar, kejadiannya hari Jumat lalu, namun baru dilaporkan  Minggu (1/9)  ke Polsek Banjar oleh orang tuanya,” ujarnya

 

Terbongkanya sifat amoral seorang guru tersebut ketika Bunga sampai di rumah selalu menangis. Namun ketika di Tanya oleh orang tuanya, Bunga bungkam. Kecurigaan orang tuanya bertambah setelah bunga menangis di kamar mandi. Bunga merintah kesakitan jika buang air besar.

 

 Karena dipaksa oleh orang tuanya akirnya Bunga berterus terang. Kalau bagian terlarang dimasukkan jari oleh gurunya. Mendengar pengakuan anaknya, orang tua Bunga berang dan bermaksud menghabisi sang guru. Beruntung amarah sang bapak bisa diredam oleh pamannya Komang M. “Awalnya, bapak korban bermaksud membunuh pelakunya, namun dicegah oleh paman korban. Selanjut nya oleh paman Bunga bapaknya di ajak ke Polsek Banjar untuk melaporkan kebejatan sang guru,” tambah nya

 

Dihadapan polisi, pelaku mengaku hilaf atas perbuatannya. Bahkan, pelaku mengatakan apa yang di perbuat diluar kesadarannya. Ia sadar setelah selesai melakukan perbuatannya. “Saat di periksa, pelaku mengaku hilaf dan tidak sadar melakukan pelcehan itu. Ia baru sadar setelah Bunga pulang,” pungkas Perwira asal Lokapaksa Seririt tersebut.

 

Untuk mempertangung jawabkan peerbuatannya, pelaku diamankan di Mapolres Buleleng untuk memudahkan pemeriksaan lebih lanjut. EMHA-MB