Gianyar (Metrobali.com)-

Gudang oleh-oleh khas Bali di jalan raya yang menghubungkan Celuk dengan Pasar Seni Sukawati, Kabupaten Gianyar, terbakar, Sabtu (28/12) siang.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi pada pukul 12.00 Wita itu. Namun kerugian materi akibat kebakaran gudang milik toko Buah Tangan Bali itu mencapai ratusan juta rupiah.

“Saya belum tahu penyebabnya. Tiba-tiba saya dapat info kebakaran,” kata Yulianti, pemilik gudang tersebut sambil menangis saat ditemui di lokasi kejadian.

Gudang itu dijaga oleh M Aris dan Eka Kumalasari, sepasang suami-istri yang bekerja pada keluarga Yulianti.

Kepala Kepolisian Sektor Sukawati Komisaris I Ketut Dana masih berusaha menyelidiki sebab-sebab terbakarnya gudang penyimpangan cendera mata khas Bali itu.

Dua unit mobil pemadam kebakaran membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk menjinakkan “si jago merah”.

Kebakaran tersebut juga memacetkan arus lalu lintas dari arah Pasar Seni Sukawati menuju Denpasar dan arah sebaliknya.

Sebelumnya, tahun 2009 Piasan Pura Melanting, Pasar Seni, Banjar Gelulung, Sukawati juga terbakar. Kejadian tersebut terjadi Minggu, 12 Juli 2009.  Akibatnya, 1 buah piasan ukuran 4 X 6 bernilai jutaan rupiah ini hangus dilalap si jago merah.

Berdasarkan informasi dikumpulkan di lapangan, peristiwa yang terjadi pada pukul 13.00 Wita ini sempat membuat para pedagang di Pasar Seni Pagi panik. Pertama kali, terlihat hanya kepulan asap, lama kelamaan kobaran api semakin mengganas di Pura yang terletak di lantai II, persis diatas Banjar Gelulung ini.

Terkait masalah ini, warga langsung menghubungi pemadam kebakaran Gianyar, supaya api tidak merembet sampai ke tempat lain. Beberapa menit kemudian pemadam bersama warga memadamkan api.

Setelah api bisa dipadamkan, Kelian Banjar Gelulung, I Wayan Gede Bargawa bersama warga lainnya ke Griya, untuk mengetahui upacara yang bakal dilakukan sehingga kedepan malapetaka ini tidak terjadi lagi.

Kapolsek Sukawati, AKP Bernad Mosak seijin Kapolres Gianyar, AKBP I Nyoman Astawa membenarkan kejadian ini, kebakaran ini terjadi lantaran api dupa. “Kemungkinan habis sembahyang, api dupa tidak dimatikan, lantaran angin kencang api itu membesar,“ jelasnya. AN-MB