Gudang kayu milik Putu Wisnawa (53) asal Banjar Sarikuning, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya nyaris ludes terbakar, Rabu (15/4) pagi. 
Jembrana (Metrobali.com)-
Gudang kayu milik Putu Wisnawa (53) asal Banjar Sarikuning, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya nyaris ludes terbakar, Rabu (15/4) pagi.
Dari informasi pada Selasa (14/4) pagi Putu Wisnama melakukan pengobenan kayu di gudang kayu miliknya. Malam harinya sekitar pukul  22.00 Wita, ia mengecek tempat pengopenan kayu dan dipastikan api sudah mati.
Keesokan paginya, Rabu (15/4) saat bangun tidur sekitar pukul 05.00 Wita ia melihat asap tebal keluar dari gudang kayu. Pemilik gudang tinggal di sebelah timur gudang kayu.
Melihat api keluar dari pengopenan kayu, ia kemudian berteriak minta tolong. Dibantu Made Widiatmika, tetangga korban dan warga sekitar, pemilik gudang berusaha memadamkan api namun tidak berhasil.
Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 07.45 Wita setelah tiga unit kendaraan pemadam kebakaran tiba di lokasi dan melakukan pemadaman. Dari kejadian itu korban mengalami kerugian hingga belasan juta rupiah.
Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yogie Pramagita seizin Kapolres Jembrana, Rabu (15/4) membenarkan adanya kejadian kebakaran di gudang kayu milik Putu Wisnawa.
Dikonfirmasi terpisah Kasi Damkar pada Sat Pol PP Jembrana Kade Bagus Darmawan mengatakan pihaknya mendapat laporan sekitar pukul 06.20 Wita.
Menurutnya api pada tungku pengopenan kayu baru bisa dipadamkan sekitar satu setengah jam kemudian. “Menghabiskan tiga tangki air” imbuhnya.
Dugaan sementara api berasal akibat suhu didalam pengopenan kayu yang tertutup terlalu panas.
Kebakaran juga terjadi di Banjar Baluk I, Desa Baluk, Kecamatan Negara. Rumah milik Ketut Wetu (74) juga nyaris ludes terbakar, Selasa (14/4) sore kemarin.
Beruntung api yang diketahui sekitar pukul 14.50 Wita itu dengan cepat bisa dipadamkan sehingga tidak merembet ke tempat lainnya.
Api yang membakar salah satu kamar diduga berasal dari dupa setelah persembahyangan. Dari kejadian tersebut pemilik rumah mengalami kerugian sekitar tiga juta rupiah.
Pewarta : Komang Tole
Editor : Whraspati Radha