Tabanan (Metrobali.com)-

Dalam beberapa tahun belakangan budidaya bunga gumitir mulai menggeliat di sejumlah kawasan di Bali. Hamparan bunga berwarna kuning itu memanjakan mata karena keindahannya. Selain indah dipandang, ternyata budidaya bunga gumitir cukup menjanjikan secara ekonomis. Alhasil, sejumlah petani di kawasan berhawa sejuk mulai beralih menanam bunga gumitir. Pengembangan bunga gumitir diam-diam menarik perhatian Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Didampingi Wagub Ketut Sudikerta, Gubernur meninjau Bali Gumitir, sebuah sentra pengembangan dan pembibitan bunga gumitir di Desa Mayungan-Baturiti, Kabupaten Tabanan.
Agus Erpani selaku pengelola Bali Gumitir menerangkan, pihaknya mengembangkan usaha ini sejak tiga tahun lalu. Kehadiran Bali Gumitir menjawab makin tingginya minat petani menanam gumitir. Sebelumnya, kata Agus, para petani sangat tergantung suplay bibit dari Jawa. Kini, kehadiran Bali Gumitir mampu mengurangi ketergantungan suplay bibit dari luar Bali. Menurutnya, budidaya bunga gumitir cukup menjanjikan secara ekonomis. Dengan menanam 1000 bibit, petani butuh dana pemeliharaan sebesar Rp. 1.750.000 dengan hasil pada kisaran Rp. 3 hingga Rp. 4 juta. Selain itu, bunga gumitir hanya butuh waktu 45 hari untuk bisa dipanen. Setelah panen perdana, selanjutnya bunga gumitir bisa dipetik kembali tiga hari sekali hingga dua bulan. Harga bunga gumitir pun cukup stabil karena kebutuhan yang kontinyu. Selain untuk kebutuhan yadnya umat Hindu, bunga gumitir juga disalurkan ke hotel. Sebagai sentra pembibitan, Bali Gumitir juga berkomitmen menjaga kualitas bibit dan mengatur regulasi agar tidak over produksi.  Menurut Agus, pengembangan bunga gumitir masih bisa diperluas di sejumlah wilayah yang berhawa sejuk.
Gubernur Mangku Pastika nampak tertarik dengan pengembangan bunga gumitir. Dia berharap, bunga gumitir bisa menjadi salah satu alternatif yang menjanjikan bagi para petani. Untuk itu, pembinaan oleh instansi terkait harus diintensifkan.
Kadis Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali Ir. IB Wisnuardana menambahkan, saat ini lahan pengembangan bunga gumitir di Bali telah mencapai 62 hektar. Diantaranya tersebar di Kabupaten Tabanan, Badung dan Karangsem. Menurutnya, belakangan minat petani untuk budidaya bunga gumitir memang makin meningkat. DA-MB