Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made mangku Pastika didampingi Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali Drs. I Ketut Teneng, SP, M.Si  menerima kunjungan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme di ruang Kerja Gubernur Bali, Rabu (5/6).

Rombongan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Bali diketuai oleh Drs. I Gede Putu Jaya Suartama, M.Si dan 8 anggota lainnya bermaksud memperkenalkan diri sekaligus melaporkan  akan melaksanakan kegiatan pelatihan pada tanggal 11 s/d 14 Juni 2013 di Yogyakarta. Pelatihan ini akan diikuti oleh FKPT Provinsi Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, NTB dan NTT.

 Gubernur Bali pada kesempatan tersebut menyambut baik dan mengucapkan selamat atas terbentuknya forum ini. Dalam memerangi ancaman terorisme baik yang bersifat global maupun daerah karena hal yang perlu dikedepankan adalah aspek pencegahannya.

“Apabila teror telah terjadi akan menimbulkan dampak yang sangat luar biasa dalam masyarakat dan akan menumbuhkan luka dan dendam serta trauma berkepanjangan”, demikian ujar Gubernur.

Gubernur mengurai bahwa bahaya terorisme terjadi dimasyarakat berawal dari gerakan radikalisme yang umumnya dilakukan oleh kaum minoritas yang mengkristal karena disebakan oleh ketidakadilan, kekecewaan, perilaku marginal yang dirasakan oleh masyarakat.

Di Indonesia terorisme dapat tumbuh subur karena pemerintah belum menyiapkan anggaran secara optimal  disamping penanganan aspek sosiologisnya yang perlu diperdalam. Misalnya pemerintah belum menyiapkan penjara khusus bagi narapidana terorisme, semestinya disana mereka di Brain wash sampai tidak berperilaku selayaknya penteror lagi dan tidak mengulangi aktivitas serupa.

“ Selain itu pemerintah seharusnya mampu memberikan mereka pekerjaan dan perlindungan agar mereka bisa hidup normal seperti masyarakat lainnya “, ujar Gubernur.

Gubernur meminta FKPT agar bisa mengusulkan ini sebaga masukan dalam penanggulangan ancaman terorisme dan tentunya usaha-usaha lain yang  lebih kongkrit.

“Khusus di Bali saya kira penanggulangan terorisme mulai melemah, standar keamanan hotel belum dioptimalkan dan sebagainya. Oleh karenanya sudah menjadi tugas FKPT Bali untuk mengingatkan dan memformulakan kebijakan-kebijakan penanggulangan ancaman terorisme”demikian pungkas Gubernur. DP-MB