Keterangan foto: Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali meninjau sekaligus menyerahkan bantuan sementara kepada kedua keluarga kurang mampu tersebut Senin (23/4)/MB

Buleleng, (Metrobali.com) –

Adanya informasi 2 KK miskin di media sosial asal Banjar Dinas Abasan, Desa Panji Anom, Kec. Sukasada, Buleleng mendapat perhatian dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang secara khusus mengutus tim respon cepat Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali untuk meninjau sekaligus menyerahkan bantuan sementara kepada kedua keluarga kurang mampu tersebut Senin (23/4).

Kedua KK miskin yang dimaksud adalah keluarga Nyoman Mertawan (40) dan keluarga Made Suarsana (47). Kondisi serba kekurangan yang dialami kedua keluarga ini dibenarkan Kepala Dusun Abasan Putu Wija Negara yang turut mendampingi tim kelokasi. Ketika tim berkunjung kerumah Nyoman Mertawan, yang bersangkutan tidak berada dirumah hanya istri dan ketiga anaknya yakni Putu Yudi Mulyada (20), Kadek Arya Sutama (13)
dan Luh Komang Nata Aryaningsih (8) saja yang berhasil ditemui. Menurut sang istri Luh Kompyang Tirta (39), sang suami tidak berada dirumah karena sedang bekerja sebagai buruh bsngunan di Denpasar.

“Disini hanya Saya dan ketiga anak-anak, suami meburuh (jadi buruh-red),” ujar Luh Kompyang Tirta.

Diceritakan Luh Kompyang Tirta, dengan kondisi suami hanya sebagai buruh, belum mampu digunakan untuk memperbaiki rumah yang ditempatinya saat ini. Hasil jerih payah sang suami hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Beban berat harus ditanggung Nyoman Mertawan karena sang anak harus sekolah dan memerlukan biaya, sehingga ia berharap bisa memperoleh bantuan dari pemerintah.

“Penghasilan suami tidak seberapa, keperluan sehari-hari ya dicukup-cukupi saja. Belum lagi untuk anak sekolah, ya semoga dapat bantuan dari pemerintah. Apalagi kondisi rumah saya yang begini, semoga saja dapat bantuan bedah rumah. Biar bisa meringankan beban hidup juga,” ungkap Luh Kompyang Tirta sembari mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Bali yang telah memberi perhatian kepada keluarganya.

Selanjutnya, Gubernur Pastika juga menitipkan bantuan untuk keluarga
Made Suarsana (47) yang kesehariannya sebagai buruh serabutan. Dirumah berdinding bata yang beberapa bagiannya sudah berlubang itu, Made Suarsana tinggal bersama kedua orang tuanya Made Tirta-Nyoman Sulendra, sang Istri Ketut Sukardi (46) dan kedua anaknya Made Suardiana (24), Nyoman Wirya (18), sementara anak pertamanya Putu Muliada (27) telah menikah dan tinggal tak jauh dari rumah Suarsana. Diceritakan Suarsana, kondisi ekonomi serbab kekurangan membuat kedua anaknya harus putus sekolah. Pekerjaan yang tak menentu membuat beban hidupnya semakin berat karena selain menanggung anak istri juga kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia. Beruntung dirinya termasuk dalam data penerima bantuan beras sejahtera dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

“Pekerjaan saya serabutan, kalau ada yang perlu buruh bangunan ya saya kerjakan. Kalau ada yang nyuruh neraktor (menggemburkan tanah-red) ya saya lakukan, yang penting ada untuk biaya kebutuhan sehari-hari,” ucap Suarsana.

Ditambahkan Suarsana, beruntung sang ayah Nyoman Sulendra hingga kini masih menerima uang pensiunan sebagai Veteran. Hal itu dapat meringankan bebannya dalam menjalani kerasnya hidup.

Sementara itu, Kepala Dusun Abasan Putu Wija Negara mengatakan jika kedua keluarga tersebut sudah masuk dalam daftar penerima bantuan bedah rumah. Tahun ini, Desa Panji Anom menerima 5 bantuan bedah rumah, namun kedua nama keluarga tersebut tidak termasuk didalamnya. Sehingga ia berharap di anggaran perubahan atau bantuan swasta berupa Corporate Social Responsibility(CSR) bisa memberikan bantuan bedah rumah untuk keluarga Nyoman Mertawan dan keluarga Made Suarsana.

“Kedua keluarga ini memang sudah kita daftarkan untuk menerima bantuan bedah rumah, namun belum turun. Untuk tahun ini kita hanya mendapatkan Lima unit bantuan bedah rumah, mereka tidak termasuk didalamnya. Ya semoga pemerintah provinsi bisa menganggarkan yang bersangkutan,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Pastika menitipkan sejumlah uang kepada keluarga Nyoman Mertawan dan keluarga Made Suarsana untuk dapat digunakan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Editor: Hana Sutiawati