Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta masyarakat tetap menjaga kondusivitas wilayah dalam pesta demokrasi pemilihan kepala daerah yang prosesnya sampai saat ini belum sepenuhnya selesai.

“Pilkada Bali yang cukup melelahkan dan masih belum selesai ini, saya sebagai gubernur mengucapkan terima kasih karena masyarakat telah turut menjaga daerah kita tetap kondusif. Banyak perdebatan terjadi, tapi saya yakin muaranya untuk kesejahteraan rakyat,” katanya saat mengawali sambutan pada simakrama (temu wicara) dengan masyarakat Bali, di Denpasar, Sabtu (8/6).

Menurut dia, lewat pilkada yang digelar pada 15 Mei lalu, masyarakat Bali telah mendapat pembelajaran demokrasi yang sangat berharga. Tetapi ia bersyukur karena segala perdebatan itu tak membuat masyarakat Bali terpecah dan semangat “menyama braya” (persaudaraan) tetap terjaga.

Harapannya kondusivitas itu tetap terpelihara karena selanjutnya Bali akan menjadi tuan rumah sejumlah kegiatan nasional hingga internasional. “Setelah Pilkada berjalan dengan lancar, pada bulan Juni ini kita juga akan menghadapi sejumlah kegiatan antara lain Pesta Kesenian Bali, pertemuan para Menteri Amerika Latin dan Asia, pertemuan pemimpin redaksi se-Indonesia, hingga World Hindu Summit,” ujarnya.

Suksesnya pelaksanaan berbagai kegiatan tersebut, ujar dia, menjadi pertaruhan citra Bali khususnya dan Indonesia umumnya di mata dunia.

Walaupun masyarakat Bali kini masih menunggu hasil sidang Mahkamah Konstitusi terkait sengketa pilkada, Pastika mengajak semua kalangan untuk kembali mempererat toleransi dan persaudaraan sehingga Bali dapat menjadi contoh dalam penerapan demokrasi dan toleransi.

“Tentu saja masih ada persoalan, tetapi saya harap mari hilangkan benci, amarah, kerakusan, dendam yang seringkali mewarnai kompetisi. Marilah kita merenungkan hal yang baik, berkata sopan dan menunjukkan perilaku terpuji,” ucapnya.

Di sisi lain, pada acara simakrama ini juga ada hal yang menarik karena Pastika secara khusus menyiapkan Kitab Bhagawad Gita sebagai bingkisan yang diberikan kepada masyarakat penanya dan menyampaikan berbagai saran maupun kritik dalam kegiatan tersebut.

Terkait dengan kitab suci yang dibagikannya, Pastika berharap bisa dibaca dan menjadi bahan renungan agar pendakian spiritual umat menjadi lebih terarah.

“Bhagawad Gita sangat penting bagi umat Hindu karena merupakan salah satu sumber ajaran agama. Mungkin sudah ada yang punya, tetapi saya yakin masih ada yang belum,” katanya sembari menargetkan pengadaan 1.000 Bhawagad Gita.

Pada acara ini, selain dibagikan pada peserta simakrama, kitab itu juga diberikan kepada narasumber yang hadir diantaranya jajaran DPRD Bali dan Ketua MUDP Bali.

Pastika juga mengajak umat Hindu untuk menyisihkan waktu satu menit sehari untuk membaca kitab tersebut. “Marilah kita mulai start untuk finish yang lebih baik mulai hari ini karena kita tak mungkin bisa kembali ke masa lalu,” katanya. INT-MB