mangku pastika 2

Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta fokus pelayanan program Keluarga Berencana agar diarahkan dan dititikberatkan pada keluarga miskin terutama yang memiliki banyak anak.

“Saya mendapatkan data, ternyata makin rendah tingkat pendidikan dan derajat ekonomi penduduk, justru makin banyak anaknya, sedangkan keluarga-keluarga yang terdidik, justru anaknya sedikit,” katanya usai melantik Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, di Denpasar, Kamis (7/8).

Menurut dia, jangan sampai keluarga yang sudah miskin justru makin sulit keluar dari lingkaran kemiskinannya.

“Sasarannya harus ke situ, tidak usah capek-capek kepada keluarga yang pendidikannya sudah tinggi. Sederhana sebenarnya, tetapi memerlukan analisis yang fokus,” katanya.

Bagi keluarga miskin, tambah dia, seringkali anak dianggap menjadi alat investasi dan alat produksi sehingga dengan banyak anak dipandang nantinya akan banyak rezeki.

Ia berpandangan, program KB di Bali sejak beberapa tahun terakhir mengalami stagnansi sehingga hal ini berpengaruh terhadap laju pertumbuhan penduduk Bali yang rata-rata mencapai 2,15 persen berada di atas rata-rata nasional.

“Perkembangan ini membuat jumlah penduduk Bali saat ini telah mencapai lebih dari empat juta jiwa dan menjadi beban yang sangat berat bagi daerah kita. Kondisi tersebut juga membawa implikasi pada pertambahan permasalahan sosial, seperti pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, pemenuhan sandang, pangan, papan serta keamanan yang berpotensi meningkatkan jumlah penduduk miskin,” ujarnya.

Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi pun berpotensi memunculkan masalah gangguan kamtibmas, konflik sosial serta alih fungsi lahan pertanian dan perkebunan yang tidak bisa dihindarkan lagi.

“Oleh karena itu, komitmen untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk harus terus dimantapkan dan kita harus selalu waspada akan terjadinya ledakan penduduk karena peningkatan angka kelahiran, maupun akibat migrasi masuk,” ucapnya.

Pastika mendorong sosialisasi program KB harus lebih diintensifkan dengan tetap memperhatikan kearifan lokal yang ada seperti keterlibatan lembaga tradisional terutama sekaa teruna (organisasi kepemudaan adat), banjar (dusun), dan desa pakraman (desa adat) di samping sosialisasi melalui sekolah-sekolah dan organisasi sosial lainnya.

“Saya yakin dengan sinergitas program dan kebersamaan seluruh pemangku kepentingan, maka program pembangunan kependudukan di Bali akan dapat mendorong terwujudnya masyarakat Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera,” katanya.

Apalagi dengan pergantian Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali diharapkan semakin memantapkan pola perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian penduduk serta penyelenggaraan program pembangunan keluarga.

Pada kesempatan pelantikan tersebut, Ida Bagus Wirama dilantik menjadi Kepala BKKBN Perwakilan Bali oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Wirama menggantikan posisi I Wayan Sundra yang dipromosikan menjadi Direktur Pelayanan Jalur Pemerintah BKKBN Pusat . AN-MB