Gubernur Koster Buka Suara Kasus JRX
Gianyar, (Metrobali.com)
Gubernur Bali, I Wayan Koster akhirnya buka suara terhadap kasus yang menimpa drumer group band Superman Is Dead, I Gede Ari Astima alias JRX. Gubernur mengatakan kritikkannya pada saat acara peletakan batu pertama pembangunan gedung Majelis Desa Adat di Kabupaten Gianyar, Selasa (18/8/2020).
Pria asal Buleleng tersebut mengatakan bahwa jangan hanya berani di media sosial saja. “Ternyata dunia ini, namanya isin gumi. Ade ane demen megae, ade ane demen nyatuang pegaen anak. Ade ane demen mrotes gegaen anak. Gegaen ye tuah nyatuang gegaen anak. Merotes gegaen anak, monto gen gegaene. Itupun gak jentel, ngomongnya di media sosial. Gak mau berhadap-hadapan. Kalau mau berhadapan, ya saya hadapi. Apa yang saya lakukan, kan gitu saya. Ini enggak, ini pengecut, beraninya di media sosial. Kalau disuruh sini, jerih masih ye (takut juga dia),” ujar Koster.
Tak hanya itu, Koster juga memberikan komentar keras terhadap kasus yang saat ini menjerat JRX. “Pak Kapolda sedang memproses hukum seseorang yang melecehkan profesi IDI. Kemudian, lebih dari itu, (dia juga) mementahkan kebijakan pemerintah, menghasut orang untuk tidak mengikuti kebijakan pemerintah. Sementara kita, saya sebagai gubernur dengan Pak Kapolda, Kajati, siang malam ngurusin ini supaya Bali ini aman dari covid-19,” ujarnya.
“Ini orangnya nyeleneh, kalau sampai terjadi banyak positif dan ada yang meninggal, siapa yang bertanggung jawab? Ini bukan urusan kritik mengkritik. Apa yang disampaikan itu bukan kritik, tapi sudah menghasut masyarakat untuk menggagalkan kebijakan pemerintah, tidak taat dengan kebijakan pemerintah. Maka dengan tegas saya mengatakan, dukung apa yang dijalankan oleh Bapak Kapolda. Ini merupakan bagian untuk melindungi masyarakat. Kok kita diaduk-aduk. Gak bisa, sori, saya akan tegas urusan begini. No kompromi terhadap orang-orang yang ingin menggagalkan upaya pemerintah (memutus rantai covid-19),” ujar Koster.
“Jadi orang jentel aja. Di tahanan takut ternyata. Idih, minta ditangguhkan, aduh. Katanya berani satu penjara dengan Pak Koster, satu penjara dengan ketua DPRD. Mare disel be, adah, kenyih ternyata. Janganlah jadi orang kayak begitu,” imbuhnya. (Ctr)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.