Agus Martowardojo

Jakarta (Metrobali.com)-

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengajari murid-murid Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 38 Jakarta mengenai sistem pembayaran non tunai, Selasa (12/8).

“Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan pengenalan publik mengenai sistem pembayaran non tunai, kontribusinya terhadap perekonomian nasional serta instrumen-instrumen yang digunakan dalam bertransaksi, kami melakukan edukasi sejak dini kepada murid-murid sekolah mengenai sistem pembayaran non tunai,” ujar Agus di sekolah yang terletak di belakang Gedung BI tersebut.

Kegiatan edukasi dan sosialisasi pembayaran non tunai itu sendiri merupakan rangkaian kegiatan peringatan HUT RI yang dilakukan Bank Indonesia pada tahun ini.

Selain mengajar, Bank Indonesia juga memberikan bantuan fasilitas penunjang proses belajar mengajar untuk beberapa sekolah.

Bank Indonesia juga akan melakukan renungan dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. BI bersama instansi terkait pun akan bersama-sama meninjau implementasi sistem pembayaran non tunai dalam aspek kehidupan masyarakat, terutama di sektor publik yang menunjang kebutuhan transaksi yang dilakukan dengan intensitas yang tinggi dan melibatkan masyarakat banyak.

Bank Indonesia sebagai otoritas sistem pembayaran terus mendorong penggunaan sistem pembayaran non tunai. Dalam waktu dekat, BI bersama dengan beberapa instansi terkait akan melakukan peluncuran Gerakan Nasional Non Tunai (GNTT).

Momen tersebut diharapkan akan menjadi penanda komitmen nasional untuk bersama-sama mengupayakan terwujudnya perekonomian Indonesia yang lebih baik yang didukung oleh sistem pembayaran non tunai yang efisien, aman, dapat digunakan oleh berbagai pihak dan seluruh lapisan masyarakat, termasuk untuk berbagai pembayaran oleh dan untuk pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.

“Implementasi sistem pembayaran non tunai pada dasarnya lebih mengarah pada perubahan budaya atau perilaku, dibanding perubahan sistem. Bertransaksi non tunai bukan hanya sekedar mengubah alat bayar dalam transaksi, tetapi menjadi langkah besar untuk mewujudkan perekonomian nasional yang handal dan efisien,” ujar Agus. AN-MB