Gubernur Bali Tetap Tolak Pembangunan Geotermal
Denpasar (Metrobali.com)-
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menegaskan tetap menolak kelanjutan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geotermal di kawasan Bedugul, Tabanan.
“Jadi saya pikir bagaimanapun ini adalah kearifan lokal yang kita harus junjung tinggi dan saya sampai saat ini jawabannya tetap tidak setuju,” katanya di sela-sela meninjau pelaksanaan Pesta Kesenian Bali ke-35 di Denpasar, Minggu (16/6).
Menurut Pastika, masih banyak cara lain untuk mendapatkan listrik yang ramah lingkungan seperti menggunakan tenaga air, matahari dan gelombang. “Mungkin agak mahal tetapi itu ada harganya,” ucapnya.
Mantan Kapolda Bali itu menyebut alasan utamanya karena gunung, hutan, danau, pantai, muara adalah kawasan suci.
“Saya dan masyarakat Bali belum bisa menerima, jadi saya minta maaf kalau belum bisa menerima rencana itu karena ada pemahaman kita yang berbeda dengan pihak-pihak yang merencanakan itu,” katanya.
Sebelumnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral masih menunggu persetujuan Gubernur Bali untuk melanjutkan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geotermal di kawasan Bedugul.
“Begitu Pak Gubernur setuju, kita sudah bisa memulai,” kata Menteri ESDM Jero Wacik usai menjadi pembicara pada pertemuan tokoh Hindu, Jumat (14/6) di Denpasar.
Wacik mengemukakan kalau geotermal jadi, Bali bisa mendapatkan tambahan listrik berkapasitas 150-200 megawatt. Sekarang di Bali perlu sekitar 600 megawatt dan ke depan akan 1.000 megawatt.
Proyek geotermal Bedugul telah mendapat banyak penolakan dari berbagai pihak karena proyek yang berlokasi di kawasan Cagar Alam Batukaru di Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Buleleng itu dikhawatirkan akan merusak lingkungan.
Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) juga meminta pemerintah tidak memaksakan kehendak untuk melanjutkan pembangunan geotermal.
“Gunung dan hutan bagi umat Hindu merupakan kawasan suci sehingga seharusnya sangat diperhatikan. Apalagi Bali merupakan pulau yang kecil,” kata Ketua Dharma Adyaksa PHDI Pusat Ida Pedanda Ketut Sebali Tianyar Arimbawa. INT-MB
8 Komentar
Asal sudah tegas atas kebijakan nya , apapun yang terjadi nanti mari alami bersama-sama
Sekali tolak tetap tolak, nanti kalau lumpur yang muncrat seperti lumpur Lapindo siapa yang bertanggung jawab, jero wacik ini musang berbulu domba, mendingan pakai tenaga surya beli dari Jepang taruh di setiap rumah penduduk, plus ginamo selesai urusan dan aco ramah lingkungannya
0m…ceng@ orin pak mentri ngae geoternal di g batur…pang paekkan ajak umah ne…..!!
Tyang setuju dgn sikap pak mangku dgn tegas menolak geothermal
Bukti bahwa pak mangku memang gubernur rakyat Bali dan bukan gubernur partai…
wacih buduh..
jero wacik memang mentri buduh
ulian uyak song onta
aduh pedalem pak jero wacik,,,rugi dadi jurkam pilgub waktu ne……
lebih baik pake tenaga surya seperti lampu penerangan jalan by pass nusa dua