Mangupura (Metrobali.com)-

                Langsung melakukan test drive terhadap alat Combain Harvester bersama dengan Bupati Badung A.A. Gede Agung dan Para petani Subak Cemagi Let , itulah yang dilakukan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika saat menghadiri acara temu wicara Gubernur Bali dengan LUEP dan Perwakilan Kelompok Tani se-Bali dalam Rangka Penyerahan SK-LUEP dan Bantuan Sarana Pasca Panen yang dilaksanankan di Wantilan Subak Cemagi Let, Des Cemagi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung (Jum,8/2). Acara yang dihadiri oleh perwakilan kelompok tan seluruh Bali dan juga krama Subak Cemagi Let sekaligus menjadi wahana bagi para petani di Subak Cemagi Let tersebut khususnya untuk menyalurkan aspirasinya kepada Permerintah.

                Acara temu wicara ini yang pelaksanaanya bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan serta Bank Pembangunan Daerah Bali, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Ir. Ida Bagus Wisnu Ardhana berkesempatan untuk memberikan laporan. Dalam laporannya beliau menyampaikan bahwa,” Dalam rangka  mendukung stabilisasi harga pangan, melalui APBD Provinsi Bali telah mengintensifkan penyediaan dana penguatan modal untuk pembelian hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura bagi Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (LUEP) yang mencapai Rp. 29.022.000.000,-”.

DPM-LUEP ini dialokasikan untuk  114 penggilingan padi, 2 LUEP jagung, 4 penyalur benih serta 2sub terminal agribisnis hortikultura, dimana kesemuanya tersebut tersebar di seluruh kabupaten/kota yang ada di Bali, sedangkan khusus untuk pembelian gabah, dari DPM-LUEP yang disalurkan rata-rata sebesar Rp.27, 5 milyar. Selain itu dalam acara ini juga diserahkan bantuan berupa 20 unit power tresher (alat penggiling padi) dan 5 unit combine harvester yang diserahkan oleh Gubernur Bali kepada Kelompok Tani yang ada di Bali. Beliau berharap dengan adanya alat-alat ini mampu untuk mengurangi tingkat kehilangan gabah yang dialami petani akibat dari masih menggunakan alat tradisional.

                Dalam acara ini masyarakat juga diberikan kesempatan untuk menyalurkan aspirasinya kepada Bapak Gubernur, salah satunya dari Ketua Umum PerPadi Bali, A.A. Made Sukawetan yang berharap bantuan DPM semakin meningkat dan beliau juga berharap agar semakin banyak pegawai khususnya di lingkungan Pemda Bali untuk membeli beras dari Organisasi Perpadi ini. Selain itu salah seorang masyarakat yakni I Ketut Alit Suardika juga berharap agar bisa memperoleh bantuan traktor guna mendukung pekerjaanya sebagai petani, lain halnya dengan I Wayan Suetra, beliau mengeluhkan mengenai kurang stabilnya harga kedelai dan masalah irigasi di sawah yang ia garap.

                Tanpa pikir panjang lagi, Gubernur Bali langsung memberikan tanggapan dengan permasalahan yang dibeberkan oleh 3 orang masyarakat ini. Gubernur berjanji akan mempertimbangkan untuk menaikkan DPM LUEP guna lebih menstabilkan harga hasil dari para petani dan juga mengenai masalah irigasi Beliau akan mencoba dan berusaha berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum  serta beliau juga berusaha untuk menstabilkan harga kedelai yang ada di pasaran sehingga para petani bisa menjualnya dengan harga yang sesuai. Selain menanggapi keluhan dari masyarakat tersebut, disela-sela sambutannya beliau juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa walaupun dengan adanya alat-alat yang mampu meringankan kerja para petani, hendaknya masyarakat tetap mengusung dan menjaga adat istiadat yang ada dan selalu berusaha untuk menjaga kelestariannya sehingga mampu untuk menciptakan  Pulau Bali yang berbudaya. DW-MB