Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan, ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) dapat menjadi wahana untuk menunjukkan keagungan peradaban masyarakat Pulau Dewata di dunia internasional.

“PKB juga menjadi bagian integral dalam pembangunan masyarakat Bali secara menyeluruh,” katanya saat menyampaikan sambutan pada Pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-35, di Taman Budaya, Denpasar, Sabtu (15/6) malam.

Apalagi dengan kehadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada setiap acara PKB, kata dia, semakin memberikan dorongan moral pada seluruh masyarakat Bali, dan khususnya para seniman serta budayawan untuk terus berkarya.

“Dengan demikian mereka terdorong untuk terus berkreasi dalam upaya menggali, melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Bali yang adiluhung,” katanya.

Ia menambahkan, PKB juga menjadi wahana untuk mempresentasikan hasil karya seni unggulan dalam ruang lingkup kegiatan yang berskala lokal, nasional hingga internasioal. Secara filosofis pemaknaannya mengarah pada peningkatan kualitas dan pembentukan karakter SDM Bali.

Jika dikaitkan dengan tema PKB ke-35 yaitu “Taksu, Membangkitkan Daya Kreatif dan Jati Diri”, baginya tema ini menggambarkan kekayaan dan dinamika kesenian Bali yang tumbuh dan bangkit dari daya kreativitas seniman di daerah itu.

“Dengan kreativitas yang tinggi dan didukung dengan integritas nilai-nilai luhur dalam berkarya, lahirlah karya-karya yang agung, yang menunjukkan jati diri masyarakat Bali sesungguhnya. Tentunya yang tetap memegang teguh kearifan lokal di tengah derasnya arus global dalam modernisasi dalam rangka kehidupan sosial kemasyarakatan,” ucapnya.

Tema ini diharapkan pula mampu meletakkan landasan yang kokoh bagi generasi muda dan seluruh masyarakat Bali agar mereka mencintai kebudayaan sendiri, memiliki pemikiran yang kreatif dan inovatif serta mengukuhkan jiwa untuk membentengi eksistensi budaya setempat. “Taksu muncul dari setiap jengkal tanah Bali yang suci dan muncul dari setiap manusia Bali yang suci,” ujarnya.

Di sisi lain, ia mengatakan pelaksanaan PKB yang juga bersamaan dengan pelaksanaan pertemuan tokoh Hindu dunia (World Hindu Summit) di Bali, hal tersebut sangat penting dan strategis untuk menentukan perjalanan umat Hindu dalam percaturan global “Sebagai daerah yang mayoritas penduduknya beragama Hindu, Bali layak menjadi pusat kajian Hindu di dunia yang diantaranya melalui penyelenggaraan kegiatan Hindu berskala internasional. PKB dan WHS merupakan rangkaian yang sejalan dengan upaya melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai unsur budaya bangsa yang adiluhung lebih khusus lagi kebudayaan Bali yang bernafaskan agama Hindu,” jelasnya.

Pihaknya berharap kedua kegiatan ini menjadi momentum pemersatu idealisme untuk memperkaya wawasan para seniman yang selanjutnya mendorong kreativitas melahirkan karya bermutu tinggi dan inovasi sebagai bangsa yang besar.

PKB digelar dari 15 Juni-13 Juli 2013 di Taman Budaya Denpasar yang akan diramaikan oleh sekitar 15 ribu seniman dari Bali, duta kesenian dari 21 provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia serta perwakilan negara asing. INT-MB