Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menjamu peserta Seminar Nasional Pengawasan di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jayasabha, Denpasar, Senin (16/4).

Mangku Pastika Jamu Peserta Seminar Nasional Pengawasan



Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika menilai fungsi pengawasan sangat penting. Menurutnya seringkali perencanaan sudah bagus namun karena lemahnya pengawasan perencanaan tersebut tak berjalan semestinya. Hal ini disampaikannya saat menjamu peserta Seminar Nasional Pengawasan di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jayasabha, Denpasar, Senin (16/4).

Pastika mengatakan masih banyak kepala daerah dan ASN terjerat korupsi karena pengawasan tak berjalan. “Kalau ini kita perbaiki, hal ini bisa dicegah atau diminimalisir,” kata Pastika. Menurutnya banyak politisi berniat memenuhi janji politiknya tanpa memahami NSPK (Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria) yang berpotensi menjadi penyimpangan jika tak diingatkan oleh pengawas internal.

Ia mengusulkan agar kewenangan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) atau Inspektorat diperbesar. Ia mengusulkan APIP setingkat eselon I agar didengar oleh instansi vertikal dan kepala daerah.

Hal ini diamini Plt. Inspektorat Jenderal Kemendagri Sri Wahyuningsih. Menurutnya fakta di lapangan, Inspektorat belum banyak dianggap di daerah. Diantaranya kurangnya SDM yang handal di instansi tersebut, menjadi tempat buangan hingga anggaran yang tak memadai. Oleh karena itu berdasarkan surat KPK kepada Presiden RI, Mendagri sedang mengajukan prakarsa revisi PP No 18 tahun 2016. Diantaranya adalah mengusulkan APIP setingkat eselon I. “Kita sedang berusaha meyakinkan Kementerian PAN untuk penyetaraan eselon I,” kata Sri Wahyuningsih.

Editor : Hana Sutiawati