Persembahyangan di Pusering Praja Mandala Kantor Gubernur

Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan jajarannya untuk melakukan aksi nyata demi kesejahteraan masyarakat sebagai bentuk syukur atas rahmat yang telah diberikan Tuhan Yang Maha Esa.

“Kita harus selalu bersyukur, namun hendaknya tidak hanya diucapkan, tetapi diwujudkan dalam perbuatan yang baik, selalu menjaga hubungan baik dan menjaga lingkungan sekitar sebagai wujud langkah aksi,” katanya saat menyampaikan ‘dharma wacana’ atau wejangan serangkaian ritual piodalan di Pura Pusering Praja Mandala Kantor Gubernur Bali, di Denpasar, Jumat.

Persembahyangan yang dilakukan serangkaian kegiatan “piodalan” itu, tambah dia, juga merupakan bentuk komunikasi kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga harus diikuti pikiran yang bersih, suci serta tulus ikhlas.

Di sisi lain, untuk para intelektual dan pemimpin, Pastika selalu berharap agar memaknai dengan baik setiap apa yang dilakukan sehingga bisa bermanfaat bagi diri sendiri maupun masyarakat, begitu pula dengan kekuasaan.

Mantan Kapolda Bali itu berpesan agar kekuasaan yang dimiliki digunakan sebaik-baiknya karena seringkali manusia memiliki hasrat yang tinggi akan kekuasaan sering lupa diri. Oleh karena itu, agar tidak terjadi perang satu sama lain, maka harus diatur oleh ajaran agama.

“Kekuasaan itu ibarat sebotol anggur yang manis, jika kita sekaligus meminumnya maka akan membuat mabuk. Begitu pula dengan kekuasaan, kita harus manfaatkan sedikit demi sedikit sesuai dharma (kebenaran) sehingga kekuasaan tersebut akan memiliki manfaat bagi masyarakat. Apa pun yang kita lakukan harus berdasarkan dharma, sesuai ajaran agama Hindu arta (kekayaan), kama (hawa nafsu) dan moksa harus berdasarkan dharma,” ujarnya.

Ritual piodalan kali ini dipimpin oleh Ida Pedanda Gede Mandara Pemaron dari Griya Kusuma Jati, Yang Batu, Denpasar. Acara diawali dengan tarian rejang dan tariang topeng wali, dan dilanjutkan dengan persembahyangan bersama yang dihadiri oleh ibu Ayu Pastika, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta beserta ibu Dayu Sudikerta, serta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali. AN-MB