Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan semua komponen masyarakat akan bahaya merokok pada peringatan Hari Tanpa Tembakau se-Dunia di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, Minggu.

“Kalau muncul kesadaran diri bahwa merokok itu tidak sehat dan berbahaya bagi kesehatan, sebenarnya tidak perlu dipaksa-paksa dengan sendirinya agar tidak merokok,” katanya di sela-sela melepas jalan sehat peringatan Hari Tanpa Tembakau se-Dunia itu.

Pastika menyambut positif jalan sehat yang difasilitasi oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Bali dengan berbagai komponen terkait karena menurut dia kesehatan masyarakat banyak sangat penting.

“Dengan sehat, kita lebih produktif. Ke depan dan rakyat juga makin sehat sehingga semakin mampu melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Mantan Kapolda Bali itu berharap kegiatan tersebut tidak berhenti pada hari ini saja, namun peserta harus benar-benar mau mengurangi merokok dan bahkan berhenti merokok.

“Merokok merupakan pintu gerbang menuju narkoba,” ucap mantan Kalakhar Badan Narkotika Nasional (BNN) itu.

Sementara itu, Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Bali Nyoman Masni mengemukakan bahwa kegiatan kampanye antirokok dan jalan sehat tersebut sebagai upaya menyadarkan masyarakat akan pentingnya generasi ke depan yang sehat.

“Tak bisa kita pungkiri yang menjadi kecenderungan anak-anak kini mulai belajar merokok,” ucapnya.

Pihaknya cukup bersyukur sudah ada Perda Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Kawasan Tanpa Rokok. “Dengan penentuan kawasan itu, yang paling utama dapat menghindarkan anak-anak dari perokok pemula. Jangan lupa, target produsen rokok adalah perokok pemula dari anak-anak,” ucapnya.

Mengutip hasil survei yang dilakukan Ikatan Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana, dia menyebutkan bahwa setidaknya 37 persen remaja di Bali sudah merokok.

Terkait dengan penerapan Perda KTR, menurut dia, belum sepenuhnya ditegakkan. Ia mencontohkan beberapa guru di sekolah masih ada yang merokok, padahal jelas-jelas kawasan pendidikan harus steril dari asap rokok. Demikian juga di luar kawasan sekolah masih banyak anak-anak yang merokok dengan cara sembunyi-sembunyi.

Jalan sehat serangkaian peringatan Hari Tanpa Tembakau se-Dunia itu diikuti sekitar 3.000 siswa SMP dan SMA se-Kota Denpasar dan masyarakat umum. Mereka mengelilingi jalan di seputar kawasan Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar.

Acara ini juga dimeriahkan undian berhadiah, pentas musik, dan senam bersama, serta penyerahan penghargaan kepada perwakilan Pemprov Bali dan pemerintah kabupaten.

Kegiatan itu diselenggarakan melalui kerja sama dari berbagai pihak seperti Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP), BNN, LPA, Universitas Udayana, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Lembaga Bantuan Hukum Bali, Total Ban, dan unsur pemerintahan. INT-MB