gubernur bali

Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendorong para pendamping program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) untuk meningkatkan kreativitas pengembangan pertanian dalam arti luas.

“Para pendamping simantri jangan hanya memikirkan untuk menjadi PNS, namun harus menjadi tenaga kerja yang andal. Berbicara mengenai ketahanan pangan, tentunya memerlukan orang-orang yang hebat dan kreatif,” katanya saat menyampaikan sambutan pada acara Pembekalan Teknis Para Ketua Kelompok Simantri se-Bali, di Denpasar, Kamis (10/4) .

Ia berpesan agar mereka tidak hanya sekadar menjadi pendamping simantri, melainkan harus melalukan berbagai penelitian di bidang teknis pertanian yang dikombinasikan dengan berbagai disiplin ilmu.

“Program simantri merupakan salah satu program prioritas Bali Mandara, jadi kembangkan pengetahuan Anda dari berbagai disiplin ilmu, baik ekonomi, hukum, filsafat sampai ajaran Weda, karena percepatan pembangunan sistem pertanian harus dipadukan dari berbagai aspek,” ujarnya.

Mantan Kapolda Bali itu mengemukakan bahwa ukuran keberhasilan simantri tidak hanya dilihat dari jumlah sapi yang terus bertambah, namun simantri harus mampu membuat suatu perubahan untuk Bali dan tentu saja bisa menaikkan pendapatan petani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani penerima bantuan program.

Kalau pendapatan petani masih seperti dulu atau naik hanya sekali saja, kata dia, itu artinya belum berhasil mengembangkan simantri. Minimal pendapatan petani harus naik 3-4 kali. Ciri para sarjana tentunya harus selalu ingin mengembangkan ilmu dan tidak cepat puas.

“Kalau bisa, bikin saja Organic Trade Center, karena simantri telah menghasilkan bebagai produk organik, bahkan sudah sampai dipasarkan,” ucap Pastika.

Dia juga mengharapkan agar program simantri tidak lepas dari ajaran Weda dan filosofi Tri Hita Karana, karena selama ini simantri sama sekali tidak merusak lingkungan, malah sangat ramah terhadap lingkungan.

Untuk memasarkan pupuk organik dan bio urine simantri, Pastika mengharapkan berbagai instansi pemerintah dan swasta menggunakannya supaya program Bali Clean and Green cepat terwujud.

Pada acara pembekalan tersebut, Pastika juga memberikan motivasi kepada sekitar 419 ketua kelompok simantri agar terus meningkatkan kreativitasnya dalam mengadopsi berbagai teknologi pertanian untuk memajukan simantri. “Kalau simantri maju, maka lapangan pekerjaan akan semakin banyak, dan semakin banyak masyarakat yang tertarik dengan pertanian,” ujarnya.

Ke depan, ucap dia, para pelaku program simantri harus bisa memotivasi masyarakat sekitarnya karena pada hakikatnya unit simantri merupakan demplot yang mendemonstrasikan sistem pertanian terintegrasi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana menyampaikan bahwa perkembangan simantri dari tahun 2009 hingga saat ini sudah cukup baik. Dari 2009-2014 ditargetkan terbangun 508 unit simantri dari target 1.000 simantri pada 2018.

Wisnuardana juga mengatakan dampak positif simantri juga sudah mulai dirasakan oleh para petani, yaitu peningkatan persediaan pupuk organik dan bio urine, peningkatan populasi ternak dan tentu saja peningkatan pendapatan para petani.

“Oleh karena itu, untuk peningkatan pendapatan dan kinerja para petani maka diadakanlah pembekalan ini, dengan harapan ke depan simantri bisa lebih baik lagi,” ucapnya. AN-MB