Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak generasi muda untuk mewarisi semangat juang yang tinggi dari kaum lanjut usia di daerahnya dalam menghadapi ketatnya persaingan nasional dan global.

“Kita wajib untuk mendidik, melatih anak-anak kita, generasi berikutnya agar mampu bersaing di dalam persaingan nasional dan global ini karena Bali tidak memiliki sumber daya alam seperti batubara, minyak, gas dan sebagainya,” katanya saat menyampaikan sambutan pada peringatan Hari Lanjut Usia Nasional, di Wantilan DPRD Bali, Rabu (29/5).

Menurut dia, Bali hanya mempunyai budaya yang adiluhung, manusia yang berkualitas, cerdas, inovatif dan kreatif sehingga harus diwujudkan generasi berikutnya yang lebih baik dibandingkan generasi sekarang.

“Kalau generasi kita mampu mencapai hal seperti sekarang, maka generasi berikutnya harus lebih baik lagi. Semua itu sangat tergantung kepada kita semua, para orang tua, para lansia, para senior untuk bisa menghasilkan anak-anak yang berkualitas dan juga generasi muda sendiri untuk meneladani semangat para lansia,” ucapnya.

Gubernur juga mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Wreda Sejahtera Bali karena telah turut membangun semangat para lansia di Pulau Dewata untuk bisa memaksimalkan dharma bakti dalam upaya mengisi pembangunan.

“Segenap anggotanya juga sudah bisa menumbuhkan semangat muda, yang patriotik, yang cinta tanah air dan memahami persis apa yang harus dilakukan dalam mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi berikutnya,” katanya.

Mantan Kapolda Bali ini mengatakan dengan generasi muda yang kreatif dan inovatif akan bisa membawa Bali ke depan menuju Pulau Dewata yang agung, besar dan suci, maju, aman, damai serta sejahtera.

Di sisi lain, Pastika mengaku akan berjuang keras untuk mewujudkan pusat lansia (senior center) di Bali karena makin hari makin banyak lansia. “Banyaknya lansia di daerah kita tidak terlepas dari usia harapan hidup yang selalu naik dan juga kesejahteraan yang semakin baik,” katanya.

Harapannya dengan terwujud “senio center”, maka para lansia tidak menjadi cepat sakit dan tak merasa seperti orang yang disisihkan.

Sementara itu, salah satu pendiri Yayasan Wreda Sejahtera Bali Prof Dr Luh Ketut Suryani mengatakan pentingnya pendirian senior center sebagai wadah agar para lansia dapat terus belajar.

“Orang tua bukan hanya untuk merenungi nasib, bukan pula untuk pajangan. Dengan adanya pusat lansia, mereka dapat mengajarkan betapa pentingnya peranan keluarga,” ujarnya. Sekaligus dapat berkontribusi bagi sektor pariwisata karena di sana dapat ditampilkan aksi kreatif dari para lansia.

Pada peringatan Lansia Nasional ini juga diisi perlombaan tari kecak, bernyanyi dan berjoget bersama, serta melakukan meditasi. INT-MB