Foto: Kampus Garuda Wisnu Internasional (GWI) menggelar Grand Opening dan Open House GWI Meraih Mimpi Garuda Wisnu Internasional (GWI).

Badung (Metrobali.com)-

Garuda Wisnu Internasional (GWI), Kampus Kewirausahaan Perhotelan dan Pendidikan Kesehatan, menggelar Grand Opening dan Open House GWI Meraih Mimpi di Kampus Garuda Wisnu Internasional (GWI) di Jl. Raya Mengwitani Nomor 389, Banjar Jempayah, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, pada Selasa 12 Desember 2023.

Grand Opening dan Open House GWI Meraih Mimpi juga dimeriahkan dengan berbagai lomba seperti speech contest, FO Competition dan Towel Decoration yang diikuti pelajar SMA/SMK hingga para pegawai hotel.

Grand Opening ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Direktur Garuda Wisnu Internasional (GWI) Ns. Gede Khrisna Eka Yudha, S.Kep., bersama Founder dan Owner Garuda Wisnu Internasional (GWI) I Gede Rudiawan dihadiri pula Kepala Bidang Pelatihan dan Sertifikasi inas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Kabupaten Badung I Made Agus Pudiana, Ap.,M.Si., Ketua Himpunan Lembaga Pelatihan Seluruh Indonesia (HILLSI) Kabupaten Badung Gusti Ketut Suranata, Perbekel Desa Mengwitani dan undangan lainnya.

Untuk diketahui Garuda Wisnu Internasional (GWI) adalah kampus yang fokus pada dua bidang studi, yaitu kesehatan dan pariwisata. GWI bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang mampu berwirausaha dan kompeten di masing-masing bidang dengan mengedepankan kreativitas, kualitas, dan profesionalisme.

Garuda Wisnu Internasional (GWI) mempunyai program pendidikan satu tahun (diploma satu) dan dua tahun (diploma dua) di bidang kesehatan dan pariwisata. Program satu tahun pariwisata yakni F&B Production, F&B Service, Bartender, Housekeeping, Front Office, Spa dan Tour Guide. Untuk program dua tahun pariwisata yakni Manajemen Perhotelan.

Sedangkan program satu tahun kesehatan yakni Caregiver dan Administrasi Rumah Sakit. Untuk program dua tahun kesehatan ada Manajemen Administrasi Rumah Sakit.

Founder dan Owner Garuda Wisnu Internasional (GWI) I Gede Rudiawan mengungkapkan bahwa GWI merupakan kelanjutan dari lembaga pelatihan khusus kesehatan sebelumnya yang berlokasi di Badung. Namun seiring waktu berjalan , Rudiawan mengatakan, pihaknya mulai mengembangkan sayap untuk mendirikan sebuah lembaga pelatihan bernama Garuda Wisnu Internasional (GWI).

Ditambahkannya, GWI dulunya hanya bergerak di bidang kesehatan, namun saat ini sudah berkembang menjadi lembaga pelatihan pariwisata. “Jadi Garuda Wisnu internasional ini adalah program pelatihan 1 tahun dan 2 tahun seperti layaknya tempat one stop shopping. Di satu tempat itu ada dua program yang bisa dipenuhi, yakni pariwisata dan kesehatan. Pariwisata di mana sekarang ini banyak merekrut tenaga-tenaga pariwisata setelah Covid, walaupun ada yang bersifat DW, ada yang bersifat tetap juga direkrut, tapi Astungkara sampai saat ini para industri meminta perekrutan di tempat kita,” terang Rudiawan yang sebelumnya pernah bekerja puluhan tahun di dunia hospitality bahkan hingga memimpin sejumlah hotel ternama di Bali.

Permintaan Tinggi Caregiver di Jepang

Rudiawan mengatakan lebih lanjut, untuk di bidang kesehatan memang memiliki prospek yang tinggi, terutama di program Caregiver atau perawat lansia. Bahkan I Gede Rudiawan mengatakan GWI ditargetkan oleh para user di Jepang untuk menyiapkan kuota 50 sampai 100 orang perbulannya. Namun peminat untuk bekerja di Jepang saat ini terbilang masih sedikit.

“Apakah mungkin ketidaksiapan dari segi bahasa atau kah gimana, tapi kalau dari kesempatan kerja besar di sana. Kalau yang caregiver 3 tahun kontrak. Untuk biaya sama seperti yang lain, bahkan kita mungkin masih ada kebijakan, dimana kita ada program khusus juga bagi yang kurang mampu, tapi memiliki semangat tinggi untuk meningkatkan karir, dia bisa kompetisi di industri. Untuk satu tahun seperti contohnya di SPA itu Rp. 5.500.000 untuk per semester dan pembayarannya bisa dicicil,” ujarnya.

GWI disebutkan siap berkolaborasi dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang telah ada saat ini. Terkait hal tersebut Rudiawan menegaskan bahwa tidak ada persaingan antar LPK karena semuanya memiliki tujuan yang sama yakni mendidik dan melatih orang-orang agar terampil dan siap bekerja ke luar negeri. Namun disebutkannya bahwa yang menjadi nilai plus bagi setiap LPK tersebut adalah komitmen pada saat mendirikan tempat pelatihan.

“Komitmen kita apa? Goal kita apa? kalau kita komit, benar-benar menjembatani anak didik kita, itu aja komitnya. Kalau tidak komit dengan hal-hal seperti itu ngapain kita punya program belajar dulu bayar belakangan, tapi kita komit bagaimana menjembatani mereka untuk bekerja,” ujarnya.

Menurut Rudiawan, dari hubungan yang baik dengan pihak-pihak industri otomatis akan memberikan kesempatan atau peluang bagi GWI untuk menempatkan anak didik mereka di dunia kerja. Sampai saat ini GWI telah menjalin kerjasama dengan agen-agen resmi yang belakangan ini secara aktif memberikan informasi  terkait kebutuhan tenaga kerja. Namun sayangnya GWI belum bisa memenuhi permintaan tersebut.

“Kita ada kerjasama dengan agen resmi, bahkan dari 3 bulan, 4 bulan lalu sering ngasih info, tapi kita belum punya siswa, kalau punya mereka sudah melakukan perekrutan di sini. Sampai sekarang pun mereka aktif memberikan informasi, tapi akhirnya kita buka untuk orang luar, bukan untuk siswa kita,” terangnya.

“Ada kerjasama dengan industri yang sudah terjalin. Kalau di Hotel itu kita sudah banyak hotel-hotel di ITDC, contohnya di Hotel Peninsula yang ngasi kesempatan untuk perekrutan tenaga. Terus di St. Regis apalagi, HRD nya kenal baik dengan saya. Mereka ngasih info ke kita. Masih banyak lagi. Jadi kesempatan untuk merekrut tenaga masih besar di sini. Kalau untuk ke luar kita ada agen juga,” imbuhnya.

Kuliah Singkat Cetak Lulusan Anti Pengangguran

Sementara itu Direktur Garuda Wisnu Internasional (GWI) Ns. Gede Khrisna Eka Yudh, S.Kep.,menerangkan bahwa program D1, D2 adalah program singkat dan cepat untuk mendapatkan pekerjaan. Ditambahkannya bahwa semua LPK memang bagus, namun penting untuk mencari LPK yang memang benar-benar berkomitmen untuk menjembatani siswanya setelah tamat.

“Kalau kita memang ada sistem seperti itu. Dari tamat apakah sudah bekerja atau belum bekerja ada sistemnya. Sistem yang akan memberikan informasi yang belum bekerja, bagi yang sudah bekerja sistem juga yang akan mencatat. Kita ada sistemnya itu,” kata Khrisna.

Terkait dengan program yang ada di GWI, Khrisna mengatakan bahwa GWI memiliki program pariwisata dan kesehatan untuk diploma satu dan diploma dua tahun dan kedua-duanya merupakan program unggulan. Dari program kesehatan misalnya, GWI memiliki program Caregiver atau perawat lansia yang memang saat ini kebutuhannya sangat tinggi di Jepang. Ini dibuktikan dengan user di Jepang yang datang langsung ke GWI untuk meminta kandidat-kandidat yang siap diberangkatkan.

“Dari mereka bahkan meminta ke kita itu kalau bisa setiap bulannya mengirimkan 100 orang untuk diberangkatkan ke Jepang sebagai perawat lansia. Akan tetapi kita sampai saat ini belum bisa memenuhi kuota sebanyak itu sehingga peluang untuk mereka nanti siswa didik kita berangkat ke sana itu sangat tinggi sekali,” ungkapnya.

Selain Caregiver, GWI juga memiliki program admin rumah sakit, yang mana pihak GWI telah berkolaborasi dengan berbagai instansi rumah sakit, instansi Puskesmas, dan juga bahkan sampai kedinasan. “Kita juga sudah dikenal baik dengan dinas, dengan rumah sakit karena pengajar pun itu adalah pengajar-pengajar yang kompeten seperti kepala Rumah Sakit A, B dan juga yang lainnya,” sebutnya.

Sementara untuk program perhotelannya sendiri, Ns. Gede Khrisna Eka Yudh, S.Kep., menjelaskan bahwa GWI memiliki program diploma 1 tahun dan diploma 2 tahun. Untuk program 1 tahun GWI bahkan memili 7 program yang bisa dibilang sangat lengkap untuk dibidang programnya.

“Karena pertama kita tentunya ada di program Housekeeping, F&B Service, F&B product, kemudian ada Front Office dan tambahannya kita bahkan juga ada SPA, Bartender dan Tour Guide. Jadi sistemnya seperti palugada, apa yang kamu cari kita ada, seperti itu. Dan itu semua program unggulan dan semua dapat mudah nantinya dalam mencari pekerjaan karena peluang-peluang yang sangat tinggi, baik itu di dalam negeri maupun luar negeri. Di luar negeri pun kita selalu memberikan pilihan, ke darat atau di laut seperti di kapal pesiar,” beber Khrisna.

Terkait untuk penerimaan mahasiswa baru, Khrisna mengatakan bahwa pendaftaran untuk mahasiswa baru sudah mulai dilakukan dari bulan Desember 2023. Dan bagi pendaftar ulang dari bulan Desember sampai bulan Januari 2024, GWI memberikan promo yakni potongan biaya kuliah sebesar 2 setengah juta, plus potongan biaya pendaftaran tahap awal yakni Rp.250.000. Artinya secara total ada potongan sebesar Rp. 2.750.000.

Selain itu juga ada cashback bagi pendaftar yang baru mendaftar lewat dari bulan Januari. Tidak berhenti sampai disitu, GWI ternyata masih memberikan promo dari bulan Februari sampai Maret 2024 dengan memberikan potongan biaya sebesar satu setengah juta rupiah plus Rp. 250.000 di pembayaran tahap awal.

“Dan itu di luar dari beasiswa nantinya, misal dari para siswa atau siswi yang berprestasi itu kita ada beasiswa lagi di luar dari itu. Jadi sangat banyak promo menarik dari kita dan tentunya dari pembiayaan yang kita berikan itu tidak ada lagi biaya tambahan, itu semua sudah include, baik ke sertifikat, sertifikat pendamping dan sebagainya, yang diluar dari itu hanyalah untuk biaya wisuda. Saya rasa itu wajar yang diluar dari biaya kuliah. Untuk perkuliahan kita di tahun 2024 kita mulai dari bulan September,” tutur Khrisna.

Diapresiasi Pemkab Badung

Kepala Bidang Pelatihan dan Sertifikasi Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Kabupaten Badung I Made Agus Pudiana, Ap.,M.Si.,mengapresiasi kehadiran LPK Garuda Wisnu Internasional (GWI) ini. Ia juga menyambut positif langkah yang dilakukan oleh GWI dengan memberikan beasiswa sehingga memberikan kesempatan kepada anak-anak muda untuk berkarir kedepannya di dunia industri, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Pihaknya juga sangat berterimakasih kepada Garuda Wisnu Internasional GWI karena sudah pelan-pelan membantu Pemerintah Kabupaten Badung dalam menurunkan tingkat pengangguran dan juga tingkat kemiskinan. Dengan kehadiran GWI diharapkan juga bisa mendidik, melatih dan memberikan bekal yang luar biasa kepada anak-anak muda di Kabupaten Badung khususnya, sehingga mereka bisa berkarir di dunia industri.

“Dengan bekal tersebut mereka juga sanggup bersaing dengan kebutuhan-kebutuhan dunia industri yang ada pada saat ini sehingga nantinya jebolan-jebolan dari LPK yang ada di Badung , khususnya dari Garuda Wisnu Internasional, punya kebanggan. Karena dari apapun itu pasti ada tahapan-tahapan untuk mencapai kesuksesan. Dan tentunya harapan kami juga dari pemerintah, Garuda Wisnu Internasional maju dan mampu bersaing di dunia industri,” ujar Pudiana.

Diharapkan Jadi LPK Besar

Ketua Himpunan Lembaga Pelatihan Seluruh Indonesia (HILLSI) Kabupaten Badung Gusti Ketut Suranata juga mengucapkan selamat kepada Garuda Wisnu Internasional (GWI) sebagai LPK baru dan diharapkan bisa terus maju dan berkembang menjadi LPK besar. Dia mengatakan, GWI sebagai lembaga pelatihan pariwisata dan kesehatan yang berada di desa Mengwitani adalah sebuah terobosan positif untuk membantu generasi muda lebih cepat sukses, baik di bidang perhotelan maupun kesehatan.

Ditambahkannya bahwa di HILLSI menganut paham keyakinan bahwa antara lembaga pelatihan bukanlah kompetitor, namun justru harus bersinergi karena memiliki tujuan yang sama yaitu menciptakan anak-anak muda yang terampil dan siap bekerja. ” Tujuan kita, goal kita juga sama yaitu mendidik membuat mereka terampil dan mencarikan mereka pekerjaan, mengurangi pengangguran,” kata pria yang juga owner dari Kampus Kaniva International ini.

Suranata menambahkan bahwa kebutuhan akan tenaga-tenaga profesional di luar negeri sangat tinggi, baik di Jepang, Timur Tengah, dan Eropa. Oleh karena itu pihaknya tidak pernah menganggap LPK – LPK yang lain sebagai kompetitor karena masing-masing memiliki identitas dan nilai jual tersendiri.

Pihaknya lantas berharap GWI sebagai LPK baru agar konsern di fokus di kualitas karena hal itulah yang akan menjadi marketer daripada alumni di GWI. “Kalau kita udah layani dengan baik, kita service dia, berikan pengetahuan dan ketrampilan yang bagus mereka yang akan memasarkan Lembaga ini, itu kuncinya di kualitas,” ujarnya.

Oleh karena itu, Suranata mendorong semua LPK di Kabupaten Badung untuk berlomba-lomba dalam kualitas. Kemudian setelah itu otomatis para siswa akan datang dengan sendirinya. Terlebih lagi GWI telah bekerjasama dengan banyak agen kapal pesiar dan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang memang membutuhkan banyak tenaga kerja.

“Kebutuhannya tinggi sekali, terutama di sektor perhotelan, Jepang apalagi, di Taiwan juga, Timur Tengah kebutuhannya sangat tinggi sekali. Jadi sekarang kita berkesempatan untuk membantu generasi muda memiliki pengalaman luar negeri,” pungkas Suranata.

Visi Misi Garuda Wisnu Internasional (GWI)

Garuda Wisnu Internasional (GWI) mengusung visi menjadi lembaga pelatihan yang kreatif, berkualitas dan profesional untuk menciptakan tenaga kerja yang mampu berwirausaha dan kompeten di masing-masing bidang.

Garuda Wisnu Internasional (GWI) mengusung misi pertama menerapkan model pembelajaran yang aktual, kreatif dan inovatif. Kedua, meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berani bersaing di dunia global.

Ketiga, menumbuhkan rasa wirausaha di setiap pembelajaran. Keempat, memenuhi sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran. Kelima, mengembangkan jejaring kemitraan dan komunitas antara lembaga serta Institusi lainnya.

Garuda Wisnu Internasional (GWI)  berkomitmen untuk menerapkan model pembelajaran yang aktual, kreatif, dan inovatif. Hal ini dilakukan agar para mahasiswa mampu mengikuti perkembangan terkini dalam industri kesehatan dan pariwisata sehingga dapat bersaing di dunia global. Selain itu, GWI juga berusaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan pendidikan yang bermutu dan menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif.

Garuda Wisnu Internasional (GWI)  juga memiliki misi untuk menumbuhkan rasa wirausaha di setiap pembelajaran. Hal ini bertujuan agar para mahasiswa memiliki kemampuan untuk menciptakan peluang bisnis di bidang kesehatan dan pariwisata sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan diri dan lingkungan sekitarnya.

Garuda Wisnu Internasional (GWI)  berusaha untuk memenuhi sarana prasarana yang menunjang proses pembelajaran. GWI menyediakan fasilitas dan lingkungan belajar yang memadai dan nyaman, serta peralatan dan teknologi terkini yang dibutuhkan oleh para mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan mereka.

Selain itu, Garuda Wisnu Internasional (GWI)  juga berkomitmen untuk mengembangkan jejaring kemitraan dan komunikasi antara Lembaga serta institusi lainya. Garuda Wisnu Internasional (GWI)  bekerja sama dengan industri kesehatan dan pariwisata, serta institusi pendidikan lainnya untuk memperluas wawasan dan pengalaman para mahasiswa, serta untuk memperkuat kerjasama di antara mereka.

Dengan visi dan misi yang jelas, Garuda Wisnu Internasional (GWI)  berusaha untuk menjadi lembaga pelatihan yang kreatif, berkualitas, dan professional di bidang kesehatan dan pariwisata, sehingga mampu menciptakan tenaga kerja yang mampu berwirausaha dan kompeten di masing-masing bidang. (wid)