Panusunan Siregar

Denpasar (Metrobali.com)-

Bali mendapat proyek gerakan penerapan pengelolaan tanaman terpadu (GP PTT) jagung seluas 1.000 hektare dalam tahun 2015 sebagai upaya meningkatkan produksi sekaligus mewujudkan swasembada pangan jenis komoditas tersebut.

“Kementerian Pertanian telah mengucurkan dana untuk menyukseskan pelaksanaan pengembangan komoditas jagung tersebut,” kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali Ir Ida Bagus Wisnuardhana, MSI di Denpasar, Kamis (12/3).

Ia mengatakan, kucuran dana yang bersumber dari APBN itu menyangkut bantuan kepada petani untuk pengadaan benih, pupuk, biaya pengolahan lahan dan hal-hal lain untuk kelancaran petani mengolah lahan.

Dengan demikian produksi jagung di Bali dalam tahun 2015 diharapkan meningkat dibanding tahun sebelumnya untuk mendukung terwujudkan swasembada pangan komoditas jagung.

Dinas Pertanaian Tanaman Pangan Provinsi Bali mendapat kucuran dana dari Kementerian Pertanian tahun 2015 sebesar Rp58 miliar untuk menyukseskan tiga kegiatan meliputi gerakan penerapan pengelolaan tanaman terpadu (GP PTT), optimalisasi lahan dan rehabilitasi jaringan irigasi di tingkat tersier.

Gerakan penerapan pengelolaan tanaman terpadu selain menjangkau pengembangan jagung seluas 1.000 hektare juga pengembangan kedelai 200 hektare, tanaman padi 750 hektare dan perbaikan saluran irigasi tingkat tersier, ujar Wisnuardhana.

Sementara Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali , Panasunan Siregar dalam kesempatan terpisah menjelaskan, Bali selama tahun 2014 menghasilkan jagung sebanyak 40.613 ton pipilan kering, menurun 16.960 ton atau 29,43 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 23,653 ton.

Produksi sesuai angka sementara (Asem) 2014, di mana penurunan produksi itu terjadi disemua subround. Produksi jagung pada subround I periode Januari-April 2014 menurun sebesar 12.221 ton pipilan kering atau 27,09 persen.

Menyusul pada subround II (Mei-Agustus) sebesar 2.751 pipilan kering atau 51,19 persen serta subround III (September-Desember) sebesar 1.968 ton pipilan kering atau 28,02 persen.

Berkurangnya produksi jagung relatif tinggi terjadi di Kabupaten Jembrana, daerah ujung barat Pulau Bali yang mencapai 174 ton pipilan kering atau 63,05 persen.

Menurunnya produksi jagung di Pulau Dewata akibat adanya pengurangan luas panen yang mencapai 1.538 hektare atau 8,44 persen serta produktivitas 7,25 kuintal/hektare (22,95 persen), ujar Panasunan Siregar.AN-MB