Klungkung (Metrobali.com)-

Setelah sukses menggaet warga keturunan Bugis untuk membawa pasangan Mangku Pastika dan Ketut Sudikerta menjadi pemimpin Bali terpilih, akhirnya Partai Golkar berobsesi mengulang kesuksesan mereka pada Pilkada Klungkung, 23 Agustus mendatang.

Kali ini, Partai Golkar yang didukung Partai Demokrat mengusung paket Bagus (Tjokorda Bagus Oka – Ida Bagus Adnyana) kembali menggandeng warga Bugis yang menetap di berbagai wilayah di Kabupaten Klungkung. Gerakan ini dimotori oleh Ketua DPD Partai Golkar Bali, Ketut Sudikerta bersama Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Provinsi Bali yang diketuai Haji Zainal Thayeb pada acara buka puasa bersama di Kampung Islam, Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, Sabtu (3/8) kemarin. Sedikitnya 500 kepala keluarga suku Bugis menghadiri kegiatan tersebut. Sementara Sudikerta didampingi kandidat Paket Bagus, Ketua Tim Pemenangan yang juga Ketua DPD Partai Golkar Klungkung Dewa Widiasa Nida, anggota Fraksi Golkar DPRD Klungkung, Tjok Istri Raka dan Komang Ayu Ningrum serta Tim Relawan Pilkada DPD Partai Golkar Bali, I Made Sumadia dan Maryoto Surbekti.

Ketua KKSS Provinsi Bali, Haji Zainal Thayeb menjelaskan sejak turun temurun di pesisir pantai Kusamba terdapat Kampung Islam yang bermukim suku Bugis sebagai cikal bakal keberadaan kampung Islam pertama di bumi serombotan itu. Di Kampung Islam Kusamba terdapat makam seorang ulama penyebar Islam di Bali, Habib Ali Bin Abubakar Bin Umar Bin Abubakar Al Khamid. Habib inilah yang pertama menyebarkan Islam di Kerajaan Klungkung kala itu. Bukti lainnya jejak suku Bugis menapakkan kaki di Klungkung adalah adanya Alquran kuno kembar tiga yang tersimpan di Kampung Islam Kusamba, dimana Alquran tersebut ditulis oleh seorang Bugis di Mekkah dan dihadiahkan untuk istrinya di Kusamba.

 “Kedatangan suku Bugis di Klungkung ditandai dengan tonggak kayu di muara yang digunakan untuk mengikat tali perahu. Kayu besi itu tidak pernah lapuk, namun tertimbun karena abrasi di garis pantai Kusamba,” tukas Haji Zainal didampingi sesepuh warga Bugis di Bali Haji Masrur.

 Keberadaan warga Bugis di Kusamba, sambungnya, mempunyai ikatan historis dengan Kerajaan Klungkung. Semasa hidupnya Habib Ali dikenal dekat dengan keluarga kerajaan. Bahkan ia ditunjuk menduduki jabatan sebagai penerjemah bahasa yang bertugas mengajarkan Bahasa Melayu kepada raja yang saat itu dipimpin oleh Raja Dewa Agung Jambe. Karena kedekatan itu pula, Habib Ali mendapat perlakuan istimewa hingga Sang Raja memberi hadiah seekor kuda jantan putih gagah perkasa untuk melaksanakan tugas-tugas kerajaan. “Sebagai wujud penghormatan atas hadiah Sang Raja, di areal makam Habib Ali dibuat patung kuda putih,” ujarnya seraya menegaskan bahwa berangkat dari pendekatan historis itu, warga Bugis merapatkan barisan untuk memberikan dukungan kepada Paket Bagus, dimana Tjokorda Bagus Oka sebagai cagub Klungkung berasal dari keluarga Raja Klungkung.

Sementara Sudikerta memperkenalkan Paket Bagus dihadapan ratusan warga Bugis untuk mohon doa restu akan mengikuti perhelatan pilkada Klungkung pada 23 Agustus mendatang.

”Saya berharap warga Bugis di Klungkung kembali bisa diajak untuk mengulangi sukses pada Pilkada Bali dengan memberikan dukungan terhadap program Paket Bagus menuju Klungkung Mahotama,” tukas Sudikerta seraya menjelaskan visi Klungkung Mahotama tersebut adalah mewujudkan Klungkung yang maju, harmonis, tentram, dan mandara.

Misi yang mesti dijalankan sebagai kebijakan umum dalam mewujudkan visi tersebut, kata Sudikerta, diantaranya penanggulangan kemiskinan dan kerawanan sosial. meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia. Juga meningkatkan perekonomian masyarakat yang menitik beratkan bidang pertanian dan kelautan, perdagangan dan usaha kerakyatan. Pemberdayaan adat dan budaya daerah dalam proses pembangunan. Meningkatkan keamanan dan ketertiban melalui penciptaan kepastian hukum. Meningkatkan pelayanan masyarakat melalui tatanan kepemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintah yang bersih (clean goverment), serta pemerataan pembangunan sesuai fungsi wilayah serta sektor pembangunan.

“Program unggulan lainnya adalah keseimbangan pembangunan dengan mempercepat penyediaan infrastruktur wilayah, utamanya di Nusa Penida serta pengembangan daerah berwawasan lingkungan,” ungkapnya disambut applaus warga Bugis.

Ditambahkan Sudikerta, tujuan menggandeng warga Bugis di Klungkung adalah untuk mengulang kembali sejarah saat mengusung Mangku Pastika-Sudikerta pada Pilkada Bali lalu.

Kebersamaan dengan warga Bugis di Klungkung ini juga diharapkan dapat menjadi suatu kekuatan politik untuk memenangkan Paket Bagus menuju Klungkung Mahotama lima tahun ke depan.

“Seluruh komponen dan elemen masrakat di Klungkung harus dirangkul untuk diajak membangun Klungkung ke arah yang lebih maju menuju masyarakat yang sejahtera dan mandiri,” terang Sudikerta.

Diakhir acara Sudikerta menyampaikan ucapan selamat merayakan Idul Fitri semoga Tuhan selalu memberikan berkah untuk seluruh elemen masyarakat menuju kemitraan yang bermartabat, penuh integritas dan keimanan sehingga harapan membangun Klungkung lebih baik dan lebih sejahtera dapat diwujudkan. RED-MB