Foto: Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Dr. Nyoman Sugawa Korry.

Buleleng (Metrobali.com)-

Partai Golkar Provinsi Bali berharap di bawah kepemimpinan PJ Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, Buleleng mulai ditata untuk mengejar berbagai ketertinggalan pembangunan di berbagi sektor. Hal itu tentu sangat miris karena Buleleng sebenarnya punya banyak potensi dan tidak sepantasnya masih tertinggal dibandikan daerah lainnya di Bali.

“Dengan ditetapkannya Ketut Lihadnyana sebagai Pj.Bupati Buleleng banyak pihak berharap Buleleng segera bisa ditata, untuk mengejar berbagai ketertinggalan di bidang pembangunan selama 10 tahun terakhir ini,” kata Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Dr. Nyoman Sugawa Korry dalam keterangan persnya, Minggu (6/11/2022).

Partai Golkar Provinsi Bali menilai selama 10 tahun terakhir berbagai bidang pembangunan di Kabupaten Buleleng semakin tertinggal dibandingkan dengan kemajuan-kemajuan yang dicapai kabupaten dan kota di Bali, maupun capaian di tingkat provinsi.

Sugawa Korry yang juga Wakil Ketua DPRD Bali ini menyebutkan ketertinggalan tersebut ditunjukkan berbagai data statistik. Untuk capaian angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2011 Kabupaten Buleleng berada pada peringkat 5 (67,73) dibandingkan kabupaten dan kota di Bali di bawah provinsi (70,87) dan pada tahun 2021 posisi Buleleng merosot ke peringkat 6 (72,56) dan di bawah provinsi (75,69). Begitu pula kalau dilihat indikator PDRB per kapita, pada tahun 2011 Kabupaten Buleleng ada pada peringkat 5 (23 juta) di bawah provinsi (25,2 juta) dan tahun 2021 kabupaten di ujung utara Pulau Bali itu melorot ke peringkat 6 (27 juta), di bawah provinsi (32,9 jt).

Selain data di atas, lanjut Sugawa Korry, pada tingkat pertumbuhan ekonomi, Kabupaten Buleleng pada tahun 2021 berada di peringkat 4 (6,78) tetapi pada tahun 2019 (sebelum Covid-19) berada pada peringkat 6 (5,51) dan pada saat covid tahun 2021 Kabupaten Buleleng berada di peringkat 3 pertumbuhan ekonomi minus terbesar (-0,91). Selanjutnya, apabila dilihat dari tingkat indeks keparahan kemiskinan, tahun 2011 Buleleng berada pada peringkat ke-5 (0,11) dan tahun 2021 naik ke peringkat 3 (0,14) tingkat keparahan kemiskinan.

“Dari berbagai indikator pembangunan tersebut Kabupaten Buleleng kedepan perlu berbenah dengan lebih serius dan sungguh-sungguh agar jangan semakin jauh tertinggal dibandingkan kabupaten dan kota di Bali,” tegas Sugawa Korry yang merupakan putra asli Buleleng asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini.

Sugawa Korry menyebut, dibawah Pj. Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, Kabupaten Buleleng diharapkan mulai ditata untuk mengejar berbagai ketertinggalan pembangunan selama 10 tahun terakhir ini.

“Kami menaruh harapan besar kepada penjabat bupati yang telah ditetapkan. Dengan berbagai pengalaman beliau di birokrasi, diharapkan segera dilakukan penataan dan meletakkan dasar-dasar kebijakan untuk kemajuan Buleleng makin baik dan lebih cepat lagi,” ujar peraih Doktor di bidang Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya Malang ini.

Sugawa Korry melihat, kebijakan Pj. Lihadnyana yang serius menata SDM dan perangkat organisasi pemerintahannya patut didukung semua pihak termasuk para perangkat Pemerintah Kabupaten Buleleng.

Perhatian terhadap sektor pertanian, perikanan, peternakan sangat relevan dengan potensi Buleleng kedepan. Khusus untuk sektor pariwisata, agar terus ditata berbasis pariwisata kerakyatan untuk mendapat perhatian.

“Perhatian terhadap sektor pertanian, perikanan, peternakan sangat relevan dengan potensi Buleleng kedepan. Khusus untuk sektor pariwisata, agar terus ditata berbasis pariwisata kerakyatan untuk mendapat perhatian,” pungkas Sugawa Korry yang dalam Pileg 2024 mendatang siap tarung ke DPR RI. (wid)