nurul-arifin (1)

Jakarta (Metrobali.com)-

Fraksi Partai Golkar bertekad untuk dapat lebih mengoptimalkan efektivitas penyerapan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2015 guna terus mengembangkan pertumbuhan perekonomian Indonesia.

“Sebagaimana pidato kenegaraan Presiden Yudhoyonno terkait RAPBN 2015, maka fraksi kami di DPR siap untuk memastikan penyerapannya optimal,” kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Nurul Arifin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (19/8).

Menurut dia, kiprah Fraksi Partai Golkar di parlemen selama ini berhasil untuk mengantisipasi pelemahan ekonomi.

Ia berpendapat bahwa RAPBN 2015 sendiri merupakan hasil dari APBN-P 2014 yang dirancang lebih cepat dari biasanya guna mempersiapkan pemerintahan baru pada periode mendatang.

Hal itu, lanjutnya, juga dinilai sebagai respon tanggap parlemen terhadap beberapa indikasi perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi.

“Kami telah merencanakan perubahan APBN sejak awal kuartal ketiga tahun ini tanpa menutup ruang bagi masuknya kebijakan pemerintahan baru, fraksi kami juga tetap akan memantau penyerapannya terlepas dari keharusan untuk beroposisi maupun bermitra kritis dengan pemerintah,” ucap Nurul.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan RAPBN 2015 memberikan ruang gerak bagi pemerintah baru untuk memperbaiki dan melaksanakan program-program barunya.

Untuk itu, Presiden ketika menyampaikan keterangan Pemerintah atas RUU APBN 2015 dan Nota Keuangannya dalam rapat paripurna DPR di Jakarta, Jumat (15/8), menyatakan penyusunan anggaran belanja Kementerian Negara dan Lembaga dalam RAPBN 2015 masih bersifat “baseline”.

RAPBN yang substansi utamanya hanya memperhitungkan kebutuhan pokok penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

Sementara Komisi XI DPR RI menyatakan akan mulai membahas RAPBN 2015 yang diajukan oleh pemerintah pada pekan depan.

Ketua Komisi XI DPR RI Olly Dodokambey mengatakan pihaknya bersama anggota dari seluruh fraksi sedang mengatur jadwal untuk pembahasan RAPBN 2015 di komisi keuangan tersebut.

“Senin depan (25/8) kita di Komisi XI sudah mulai melakukan pembahasan,” ujar Olly saat ditemui di sela-sela peluncuran uang rupiah kertas pecahan Rp100.000 tahun emisi 2014 di Gedung BI, Jakarta, Senin (18/8). AN-MB