Wakil Ketua DPD RI, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas

Denpasar (Metrobali.com)-
Wakil Ketua DPD RI, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas optimistis keterwakilan perempuan di parlemen pada pemilu tahun ini mencapai target 30 persen. Ia memaparkan, angka keterwakilan perempuan dari pemilu ke pemilu terus mengalami peningkatan.

Pada Pemilu 2004 misalnya, jumlah keterwakilan perempuan di tingkat nasional sebesar 18,2 persen. Sementara pada Pemilu 2009, jumlahnya naik menjadi 21 persen. “Pemilu 2014 ini diharapkan melewati 30 persen,” harap Hemas saat menjadi motivator caleg perempuan di Bali, Kamis 13 Februari 2014.

Menurut dia, ada beberapa agenda penting yang membutuhkan keterlibatan perempuan. Beberapa isu nasional tersebut, kata dia, di antaranya adalah UU Kesetaraan Gender yang sampai saat ini masih terjadi kesalahan persepsi dari kelompok tertentu. “UU KDRT juga mengalami nasib yang sama. Hal yang sama juga terjadi pada UU Pembantu Rumah Tangga (PRT),” tuturnya.

Selain itu, juga diperlukan keterlibatan perempuan dalam berbagai isu kesehatan seperti HIV/ AIDS. Hal itu lantaran perempuan dan anak merupakan korban dari penyakit menular tersebut. “Jadi, mutlak dibutuhkan keterlibatan perempuan,” ucap istri Sri Sultan Hamengkubuwono X ini.

Menurut Ratu Hemas, inilah saatnya kaum perempuan bersatu bergandengan tangan untuk duduk di parlemen. “Waktu dan hari semakin dekat. Kaum wanita harus bekerja keras untuk meraih cita-cita besar ini,” ujarnya. Ia sendiri mengaku sudah berkeliling Indonesia memberikan motivasi bagi caleg perempuan untuk bekerja keras dengan cara yang halal agar bisa duduk di parlemen. “Bali harus bisa. Kalau perlu harus lebih dari 30 persen. Yang ada saat ini untuk total secara keseluruhan sebanyak 36 persen. Kalau menyusut jangan sampai lebih dari 10 persen,” harap dia.

Sementara itu, aktivis politik perempuan Bali, Ni Luh Riniti Rahayu menjelaskan, saat ini jumlah seluruh caleg perempuan di Bali sebanyak 1.186 orang atau 36 persen. “Tapi ini baru caleg, belum tentu semuanya masuk,” ucapnya.

Meski begitu, ia mengaku jumlah itu meningkat pesat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang tidak lebih dari 10 persen. “Tahun 2004 4,5 persen. Pemilu 2009 7,5 persen. Sekarang kita target 10 persen,” imbuh Riniti.

“Jangan sampai dominasi politik laki-laki merusak kualitas kaum perempuan. Makanya harus bekerja keras. Kurangi shopping, belanja, kurangi nonton sinetron. Waktu tinggal sekitar 50-an hari lagi. Efektifkan waktu yang tersisa ini,” tambah dia. JAK-MB