Mangupura (Metrobali.com)-

Kekuatan Gempa Bali terasa sangat keras di Pusat Pemerintahan Badung, Sempidi, Mengwi. Gedung bertingkat tiga tersebut terasa bergoyang. Ratusan pegawai Pemkab Badung berhamburan keluar. Nampak, pula Bupati Badung AA Gede Agung merasakan juga guncangan gempa tersebut.  Gempa yang  terjadi sekitar pukul 11.16 WITA berkekuatan 6,8 SR yang terjadi di sekitar Nusa Dua, juga merusak sejumlah bangunan seperti RS Kasih Ibu, Gedung Puspem Badung yang retak-retak, atap Gedung DPRD Kota Denpasar dll. Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa besar itu berada di kedalaman 10 kilometer dari permukaan laut.

Di tempat lain, warga Nusa Indah, Denpasar Bali, langsung berlarian ke luar gedung. Selain itu, sejumlah pegawai Pemkot Denpasar juga beramburan keluar ruangan. Kontan saja suasana menjadi panik. Bahkan para pengendara motor dan mobil langsung menghentikan kendaraannya dan turun dari kendaraannya. Bahkan sebuah pura di kawasan Nusa Indah runtuh. Sejumlah atap bangunan retak dan runtuh.

“Sampai saat ini kami belum menerima laporan adanya kerusakan material dan korban jiwa. Namun ada laporan dari warga bahwa atap rumahnya retak dan bergeser,” ujar Kepala SAR Bali I Ketut Purwa  saat dihubungi bagian Humas Pemkot Denpasar, Kamis (13/10).

Episentrum gempa sendiri diketahui berada di lokasi 9.89 Lintang Selatan dan 114.53 Bujur Timur. Pusat gempa berada pada jarak 143 kilometer arah Barat Daya, Nusa Dua, Bali. Gempa besar ini berada di kedalaman dangkal.

Namun I Ketut Purwa menjelaskan bahwa tidak akan adal gelombang Tsunami. “Ini gempa besar, namun tidak akan ada peluang tsunami. Tim kami telah bersiaga namun tetap menunggu perkembangan dan laporan terbaru,” ujarnya.

Sejumlah masyarakat di beberapa daerah sekitar turut merasakannya. Warga di Wonogiri Jawa Tengah, Malang, Jawa Timur dan Sengigi Lombok turut merasakan kerasnya gempa tersebut. Terakhir pulau dewata pernah dilanda gempa pada 10 Maret 2011. Skalanya saat itu 6,6  Skala Ricther. Getaran gempa saat itu  terasa hampir satu menit.

Informasi yang didapat Badan Metreologi Bali menyebutkan gempa tidak berpotensi stunami. Akibat gampa tersebut, anak-anak sekolha di Badung dan Denpasar dipulangkan lebih awa. Hana Sutiawati, anak SMAN Denpasar mengatakan, gempa sangat kuat terasa di ruangan kelas. ”Teman-teman dan saya pun beramburan keluar ruang kelas,” katanya. (SUT-MB)