Karangasem ( Metrobalibali.com )-

Setelah lama dipending akhirnya bantuan Raskin cair juga di Karangasem. Namun demikian glontoran Raskin sekarang ini diminta lebih tepat sasaran. Bupati Karangasem I Wayan Geredeg berharap raskin jangan mempergunakan sekala pemerataan atau dibagi rata. Karena jika ini yang terjadi maka si kaya akan mengambil jatah atau subsidi yang miskin. Artinya si miskin yang mensubsidi yang kaya. Dengan demikian masyarakat yang dianggap mampu dan tidak layak menerima hendaknya jangan minta jatah. Sebab Raskin diperuntukan untuk warga miskin yang memang masih perlu bantuan langsung dari pemerintah.

Hal ini disampaikan Geredeg dihadapan para Perbekel se Karangasem dalam rapat penyaluran Raskin di wantilan Pemkab Karangasem lalu. “Saya berharap bapak bapak Perbekel lebih sigap mencairkan raskin agar benar benar nyampai kepada yang berhak yakni warga tidak mampu,” ujarnya. Dan jangan sekali sekali membagi rata atau mempergunakan asas pemerataan. Karena itu jelas melanggar aturan.

Sementara itu untuk pengamparahan raskin sejauh ini relative lancer. Yakni dengan mekanisme pengamprahan langsung dari Perbekel dengan difasilitasi Dinas Sosial atau langsung ke Bulog. Dalam kurun waktu seminggu beras amprahan tersebut sudah bisa dicairkan sehingga bisa dibagikan ke warga yang membutuhkan. Masyarakat juga diminta lebih sadar dengan raskin dan tidak apreori.

Dikatakan, pengamprahan raskin di Bulog Denpasar sangat tergentung dengan kesiapan Desa dengan pembayaran di muka. Hanya saja untuk kecamatan yang katagori lancer tanpa ada tunggakan akan lebih di preoritaskan. Sementara jatah braskin dijual dengan harga Rp 1600 per kg.
Perbekal wajib mengamprahkan raskin dengan pembayaran dimuka.

Sementara itu menurut Kadis Sosial Karangasem I Made Sosiawan tahun 2012 raskin di glontor per KK sebenyak 15 kg. sementara jumblah penerima Raskin di Karangasem adalah 26.787 KK miskin.

Sementara pagu raskin untuk Karangasem adalah 2.812.635 Kg. sementara penyaluras raskin di Karangasem relative lancer dan memenuhin kreteria 6 tepat, tepat  bayar, tepat sasaran, tepat kualitas beras, tepat timbangan dan titik retribusi. Sosiawan berharap penyaluran raskin kali ini agar tepat sasaran. Untuk itu kuncinya adalah aparat di bawah seperti Perbekel dan Kadus. Diakuinya raskin selama ini cukup membantu masyarakat kurang mampu. Karena beras adalah bahan makanan pokok buat rakyat. Selaian itu harga yang diberikan adalah relatif murah yakni Rp 1600 per Kg. SUS-MB