Buleleng, (Metrobali.com)

Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Buleleng saat ini menjadi barometer di Provinsi Bali. Dalam bidang kepengurusan maupun kegiatan yang dilaksanakan.

Hal tersebut disampaikan Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Provinsi Bali I Made Rentin saat ditemui usai menyerahkan Tanda Penghargaan Lencana Panca Warsa tahun 2022 dan Penghargaan Tanda Ikut Serta Kegiatan (Tiska) kepada anggota Kwarcab Buleleng yang mengikuti Jambore Nasional XI tahun 2022 di Wantilan Praja Winangun, Kantor Bupati Buleleng, Jumat (7/10/2022).

Rentin menjelaskan Buleleng saat ini menjadi barometer berbagai kegiatan kepramukaan. Pramuka Bali sekalipun sering ikut mengelaborasi berbagai kegiatan yang disiapkan di Kwarcab Buleleng. Selain kegiatan, pemilihan kepengurusan oleh Ketua Kwarcab Buleleng yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Gede Suyasa juga bisa dijadikan contoh bagi kwarcab-kwarcab yang lain. Ketua Kwarcab Buleleng memilih komposisi kepengurusan yang berasal dari kepala dinas terkait dan secara tugas beririsan. “Bahkan dibuatkan Satuan Karya (Saka). Seperti di Dinas Perhubungan ada Saka Dirgantara. Termasuk di dinas-dinas lainnya,” jelas pria yang juga Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali ini.

Kwarcab-kwarcab yang lain diimbau untuk bisa meniru apa yang dilakukan oleh Kwarcab Buleleng. Mengenai komposisi kepengurusan, semangat dan kecepatan gerak langkahnya yang begitu dinamis dan cepat. Hal ini bukan berarti menganaktirkan kwarcab selain Buleleng.  “Oleh karena itu pesan penting saya tadi ke Kwarcab Buleleng dan seluruh jajaran terus bergerak apa yang sudah bagus selama ini dan  terus berkarya. Berikan kami di kwarda tetap mengelaborasi ikut serta dalam gerakan dan kecepatan serta semangat Kwarcab Buleleng. Termasuk kakak di kwarcab lain mengikuti gerak langkah dan semangat yang telah ditularkan,” ujar Rentin.

Sementara itu, Gede Suyasa menyebutkan penilaian tersebut dimunculkan oleh Kwarda Bali. Namun, secara prinsip yang dilakukan oleh Kwarcab Buleleng adalah menyusun program kerja yang bisa dilakukan. Program kerja yang riil dan tidak hanya menjadi mimpi. Program kerja tersebut diikuti dengan jadwal kerja, kesiapan anggota pengurus dan anggaran. “Anggaran kita terbatas namun tingkat partisipasi bisa dibuka untuk membantu pelaksanaan,” sebutnya.

Pria yang juga Sekda Buleleng menambahkan, hal-hal tersebut didukung oleh Ketua Kwarda Provinsi Bali. Kwarda Provinsi Bali mungkin melihat program kerja yang disusun Kwarcab Buleleng dalam kegiatan kepramukaan bisa berjalan. “Jadi, itu yang didukung oleh Ketua Kwarda Bali untuk bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan. Ke depan mungkin dari sisi kualitas kegiatan yang harus menjadi perhatian,” imbuh Suyasa. (dra)