Mangupura (Metrobali.com) –

Begitu banyak keindahan alam dengan beragam tradisi budaya kearifan lokal Pulau Kalimantan patut menjadi agenda perjalanan wisatawan di seluruh dunia yang arah trennya menuju wisata Ecotourism sehingga Pameran ‘Borneo Extravaganza 2019’ yang berlangsung di Mal Bali Galleria (MBG) Kuta (5-6 Oktober 2019) diperkirakan menjadi strategi promosi yang sangat penting.

Kepala Bidang Pemasaran Area III Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata RI, Sapto Haryono,S.H., mengatakan bahwa Bali dipilih menjadi tempat pameran ‘Borneo Extravaganza 2019’, karena turisnya sangat banyak. Jadi kalau mau memancing harus di kolam yang ikannya banyak. Bali merupakan destinasi yang sudah banyak wismannya, kita tidak perlu jauh-jauh promosi keluar negeri, cukup di Bali sudah terbukti mendapat pengunjung dari berbagai belahan dunia.

“Sesuai dengan tema yang bertajuk ‘Experience’, diharapkan dapat menjadi daya tarik wisman dan wisnus untuk merasakan sendiri pengalaman menjelajah dan menikmati keindahan pulau Kalimantan dari sisi alam, pantai, taman wisata budaya, wisata belanja serta wisata kuliner yang dikenal dengan nama Borneo,” jelas Sapto.

‘Borneo Extravaganza 2019’ merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan bekerja sama dengan 5 Pemerintah Provinsi se-Kalimantan sebagai upaya mempromosikan potensi pariwisata Kalimantan dalam mendukung program Wonderful Indonesia untuk mencapai target 20 juta wisatawan di tahun 2019. Pameran di isi stand dari masing-masing provinsi berupa cinderamata, kuliner, dan produk khasnya. Juga ada pameran dari Biro Travel Agency Kalimantan, tour operator dan lainnya yang memasarkan paket wisata Kalimantan.

“Selain berpameran sambil memperkenalkan produk-produk pariwisata ke dunia luar, dalam dan luar negeri, Kami bersama dengan stakeholder juga sedang melakukan pemetaan terhadap seluruh potensi budaya Kalimantan dengan mengarah kepada digitalisasi pemasaran yang nantinya diharapkan mampu menarik minat wisnus dan wisman untuk mengunjungi Kalimantan, bahkan kami berharap kepada maskapai penerbangan untuk menambah rute jalur penerbangan direct flight ke Kalimantan, untuk itu kami sedang memperpanjang landasan pacu di berbagai bandar udara yang ada,” terangnya.

Hadir dalam pembukaan pameran tersebut para Bupati, Ketua Asita Bali, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi/ Kab/Kota se-Kalimantan dan Biro Perjalanan wisata Bali dan Kalimantan. Diantaranya Kepala Dinas Pariwisata se-Kalimantan yang hadir di antaranya Dra. Natalia Karyawati,ME, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Drs. H. Dahnial Kifli, MAP, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel Drs. H. Siswandi, M.Si. Juga hadir Plt. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim H. Ahmad Hairani, MM, MT, Kepala Dinas Provinsi Kaltara Lutfiati Uyun, S.Pd., M.Pd., Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tanah Laut Kalsel H. Suparman, SIP, M.Si.

Pertumbuhan pariwisata di Kalimantan meningkat pesat. Di Kalsel tahun 2018 total kunjungan 12.844.627, yaitu 15.539 (wisman) dan 12.829.088 (wisnus). Kaltim tahun 2018 total kunjungan 7.542.294, yaitu 62.424 wisman dan 7.479.870 wisnus. Prosentase capaian kunjungan wisman tahun 2018 naik 7% dari tahun 2017, begitu pula dengan wisnus naik 27% dari tahun 2017.

Kunjungan wisman di Kaltara tahun 2018 mencapai 28.472. Kalbar 70.578 kunjungan atau naik 20,66 persen dibanding jumlah kunjungan selama tahun 2017 yang tercatat 58.492. Sedangkan kunjungan wisnus tahun 2018 mencapai 3.226.934, naik dari tahun sebelumnya sekitar 2.979.621..

Untuk Kalteng, kunjungan wisman per Desember 2018 39.610 orang, meningkat dibanding tahun 2017 yang hanya mencapai 26.159 orang. Sedangkan untuk wisatawan nusantara per Desember 2018 mencapai 952.389 orang, meningkat dibanding tahun 2017 yang hanya 839.915 orang. (hd)