Generasi Z Karangasem Siap Meraih Mimpi di Luar Negeri, Gus Par-Guru Pandu Janjikan Permudah Akses Kerja di Kapal Pesiar
Foto: Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Karangasem nomor urut 3, I Gusti Putu Parwata dan Pandu Prapanca Lagosa (Gus Par-Pandu) saat debat perdana Pilkada Karangasem pada Jumat (27/10/2024).
Karangasem (Metrobali.com)-
Debat perdana Pilkada Karangasem di Bali Nusa Dua Conference Centre (BNDCC), Minggu (27/10/2024), berlangsung penuh energi. Para calon kepala daerah tampil saling adu visi demi satu tujuan: Karangasem yang lebih baik. Di bawah sorotan lampu panggung dan panduan Putu Panca Wardana serta Ni Made Ras Amanda Gelgel, mereka menggali persoalan klasik daerah ini, pengangguran dan kemiskinan, yang kini menjadi momok nyata.
Di tengah hiruk pikuk debat, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Karangasem nomor urut 3, I Gusti Putu Parwata dan Pandu Prapanca Lagosa yang disebut Paslon Gus Pas-Guru Pandu (GP) menonjolkan gagasan segar. Mereka berjanji akan membuka akses bagi Generasi Z di Karangasem untuk bekerja ke luar negeri, baik di darat maupun di kapal pesiar, sebuah bidang pekerjaan yang tak lekang diminati, terutama oleh para orang tua yang mendambakan masa depan lebih baik bagi anak-anak mereka.
“Jika kami diberi amanah memimpin, kami akan hadir sebagai pelindung dan pembuka jalan. Bukan hanya sekadar bantuan dana, tetapi kepastian tempat mereka bekerja kelak,” ujar I Gusti Putu Parwata yang akrab disapa Gus Par, penuh keyakinan.
Pandu Prapanca Lagosa, yang mendampinginya, menambahkan bahwa langkah ini adalah salah satu strategi menekan kemiskinan yang masih tinggi di Karangasem, mencapai 6,56 persen, serta mengurangi angka pengangguran yang mencapai 2,69 persen. Bekerja di luar negeri bagi generasi muda, menurutnya, bisa menjadi solusi sementara bagi masalah besar di Karangasem ini.
Namun, tak berhenti di situ, tokoh Karangasem yang akrab disapa Guru Pandu itu juga memaparkan upaya lain yang akan mereka tempuh untuk membangkitkan UMKM lokal, berharap sektor ini menjadi ujung tombak ekonomi yang mampu menembus lingkaran kemiskinan dan membuka lebih banyak peluang kerja.
Dibalik mimpi besar ini, ada doa dan harapan, bukan hanya bagi kemenangan pasangan calon, tetapi untuk perubahan di Karangasem yang kelak dirasakan setiap jiwa di pelosok daerah. (wid)