Earthquake

Manado (Metrobali.com)-

Gempa dengan kekuatan 7,3 skala richter (SR) mengguncang Sitaro, Manado, Minahasa dan Minahasa Utara, pada Sabtu pukul 09.31 Wita.

“Gempa berpusat di 132 kilometer barat laut Halmahera Barat, Maluku Utara,” kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Winangun Manado, Robert Owen Wahyu, di Manado, Sabtu (15/11).

Robert mengatakan, gempa tersebut memang dirasakan dengan kekuatan yang cukup kuat, karena berada di kedalaman 10 kilometer, dan berpotensi tsunami.

“Gempa terjadi susulan juga terjadi namun dengan kedalaman 48 kilometer, dan berada di posisi 137 kilometer barat laut, Halmahera Barat, Maluku Utara,” katanya.

Lalu ada gempa susulan pada pukul 09.43.12 Wita dengan kedalaman 15 km dan berada di posisi 133 km barat laut Halmahera Barat, Maluku Utara, namun tidak lagi berpotensi tsunami.

Akibat gempa tersebut, warga Manado panik dan berhamburan keluar rumah, karena dirasakan sangat kuat dan berlangsung cukup lama.

Warga Sario, Manado, Agnes Lawalata, mengatakan para pengunjung pusat perbelanjaan di Manado yang berada di tepi pantai, berhamburan keluar gedung.

“Kami takut jangan sampai gedung runtuh, dan menimpa kami, karena itu kami lari dan saya memilih pulang saja,” katanya.

Agnes mengatakan, suasana di pusat perbelanjaan kacau, karena setelah guncangan gempa, listrik juga padam, sehingga anak-anak berteriak-teriak.

Namun ia mengatakan, warga panik berlarian naik kendaraan dan berusaha saling mendahului untuk meninggalkan kawasan perbelanjaan yang berada di lahan reklamasi laut tersebut. AN-MB